Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Sahkan 4 Undang-undang

Kompas.com - 14/09/2009, 16:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - DPR mengesahkan empat rancangan undang-undang (RUU) menjadi undang-undang (UU) dan melaporkan hasil uji kepatutan dan kelayakan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melalui rapat paripurna yang diselenggarakan di gedung DPR Senayan Jakarta, Senin.
     
Keempat RUU yang disahkan tersebut meliputi RUU tentang Kesehatan, RUU tentang Narkotika, RUU tentang Penetapan Perppu Penyelenggaraan Ibadah Haji, serta RUU tentang Keimigrasian.

Rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPR HR Agung Laksono relatif berjalan cepat setelah tertunda selama sekitar 90 menit.
     
Rapat paripurna yang semula dijadwalkan mulai pukul 09.00 baru dibuka Agung Laksono pada pukul 10.30 karena anggota DPR yang hadir belum memenuhi kuorum.
     
Saat itu jumlah anggota DPR yang hadir baru sekitar 180 orang (sekitar 33 persen) dari anggota DPR seluruhnya yakni 550 orang.
     
Ketika rapat paripurna dibuka Agung Laksono pada pukul 10.30, sebagian kursi di ruang rapat tersebut masih tampak kosong. Agung pun menskors lagi rapat tersebut selama 30 menit guna menunggu anggota DPR yang lain hadir.
     
Agung kemudian memulai rapat paripurna pada pukul 11.00 tanpa menghitung lagi anggota DPR apakah sudah kuorum atau belum.  
     
Menurut Agung, rapat paripurna dilanjutkan dengan mendengarkan pendapat akhir dari fraksi-fraksi, tetapi pengambilan keputusan pengesahan RUU menjadi UU menunggu anggota DPR kuorum.
     
Pada kesempatan tersebut fraksi-fraksi menyoroti persoalan yang dinilai krusial yang tercantum dalam RUU yang akan segera disahkan.
     
Misalnya pada RUU tentang kesehatan sebagian besar fraksi menyoroti soal pasal 76 yang mengamanahkan, aborsi bisa dilakukan dengan persyaratan tertentu.
   
Meskipun seluruh fraksi akhirnya menyetujui, tetapi dua fraksi yakni fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) dan Fraksi Bintang Reformasi (F-BR) memberikan catatan khusus terhadap pasal aborsi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com