JAKARTA, KOMPAS.com — Belakangan ini ada perubahan mencolok yang terjadi pada sosok calon wakil presiden Boediono. Sosok mantan Gubernur Bank Indonesia yang sebelumnya lekat dengan raut wajah serius dan sedikit kaku ini berubah menjadi lebih hangat. Kini, senyum merekah sering menghiasi wajah mantan Menteri Keuangan Kabinet Gotong Royong ini ketika tampil di muka umum.
Posisinya sebagai pendamping calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono memang menuntut dirinya untuk lebih membuka diri.
Hal ini, misalnya, terlihat ketika Boediono melakukan shalat Jumat di Masjid Cut Mutia, Menteng, Jakarta, Jumat (22/5). Ketika keluar dari mobilnya, Pak Boed langsung melemparkan senyum yang hangat kepada kerumunan massa yang menantinya. Mantan Staf Ahli Dewan Moneter ini juga melambaikan tangan kepada para wartawan dan fotografer.
Padahal, ekonom yang pernah dijuluki Mr Nanti Dulu ini hampir tidak pernah melakukan hal tersebut ketika masih menjadi anggota kabinet.
Lambaian tangan ini pulalah yang menyambut para wartawan dan fotografer ketika dosen Universitas Gadjah Mada ini hendak menyampaikan pernyataan persnya terkait pengunduran dirinya sebagai Gubernur BI beberapa waktu lalu.
Senyum juga tidak pernah absen sejak Partai Demokrat mendeklarasikan dirinya sebagai cawapres pada 15 Mei 2009 di Sasana Budaya Ganesha ITB, Bandung.
Pada acara perkenalan dirinya kepada para wartawan di Rumah Makan Bebek Bengil minggu lalu, penulis buku Ekonomi Pancasila ini bahkan tampak antusias berbincang-bincang dengan para wartawan. Berkali-kala tawa lepas menghiasi wajahnya.
Tawa lepasnya semakin mengembang ketika ada seorang wartawan bernama Boediono yang hendak bersalaman dan berkenalan dengannya. Saat itu, Boediono langsung berdiri serta menerima jabat tangan dan menepuk bahu wartawan tersebut.
Jebolan Wharton School, University of Pensylvania, ini juga dikenal sebagai orang yang sederhana. Sikap itu ditunjukkannya ketika hadir pada acara Boediono Menjawab di sebuah angkringan di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Setibanya di sana, Boediono tanpa sungkan-sungkan langsung mencomot pisang goreng yang dijajakan di angkringan itu.
Hal ini tampak kontras dengan kendaraan mewah Toyota Alphard hitam yang membawanya ke angkringan tersebut. Dia juga tampak akrab berbincang-bincang dengan si empunya angkringan.