Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Warnai Hasil Rekap KPU

Kompas.com - 09/05/2009, 21:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil rekapitulasi perhitungan suara di sejumlah daerah diwarnai dengan sejumlah catatan. Daerah-daerah tersebut, misalnya, Kabupaten Kaur, Bengkulu: Kabupaten Tulang Bawang, Lampung: Kabupaten Banggai dan Banggai Kepulauan di Sulawesi Tengah: dan Papua.

Di Kaur, Bengkulu, KPU Pusat akhirnya memberikan catatan terhadap hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh KPUD Bengkulu akibat ketidaksamaan data yang dimiliki oleh para saksi, Panitia Pengawas Pemilu (panwaslu), dan KPUD.

"Kemarin KPU Pusat akhirnya telah melakukan rekapitulasi ulang di Kaur, dan ini menjadi catatan yang tidak terpisahkan dan integr al. Dengan demikian, rekapitulasi dengan catatan tersebut dapat memiliki legitimasi paskapenetapan hasil Pemilu Legislatif," ujar komisioner KPU I Gusti Putu Artha, Sabtu (9/5) di Jakarta.

Di daerah Tulang Bawang, Lampung, KPU Pusat, melalui rapat pleno, menyertakan catatan yang pada intinya memerintahkan KPUD Lampung untuk menyelesaikan masalah perselisihan suara secara tuntas.

Sementara itu, di Banggai dan Banggai Kepulauan, KPU Pusat akhirnya menerima rekapitulasi suara di daerah tersebut setelah memerintahkan KPUD di wilayah tersebut untuk melakukan proses verifikasi dan klarifikasi terhadap laporan sejumlah saksi partai politik dan panwaslu.

Hal yang sama terjadi di Papua. KPU Pusat menerima hasil rekapitulasi KPUD dengan catatan, mereka melakukan langkah verifikasi terhadap fakta-fakta dan temuan dari para calon anggota legislati f parpol yang merasa dirugikan. "Kami juga meminta KPUD untuk mengakomodir masukan para caleg tersebut, sepanjang itu disertai bukti yang kuat," ujar Putu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com