JAKARTA, KAMIS — Dua dari 129 gunung api aktif berstatus siaga level (III), yakni Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, dan Gunung Soputan di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Gunung Ibu berstatus siaga sejak 21 April 2008 lalu, sedangkan Gunung Soputan ditingkatkan statusnya dari waspada (level II) menjadi siaga pada empat hari lalu.
Sepanjang tahun ini, beberapa gunung api mengalami status siaga. Sebelumnya, Gunung Egon di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Gunung Anak Krakatau di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.
Peningkatan status Gunung Soputan ditandai semburan lava pijar, batu, dan debu, Senin dini hari. Semburan debu mencapai ketinggian 1.500 meter dari puncak gunung.
Meskipun keduanya belum pernah kembali normal, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum mengeluarkan peringatan evakuasi. ”Permukiman penduduk lebih dari empat kilometer,” kata Kepala PVMBG Surono ketika dihubungi di Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/10). Jarak lebih dari 4 kilometer dinilai relatif aman dengan kondisi kedua gunung.
BNPB siaga
Menyusul peningkatan status siaga dua gunung api, pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan personelnya. Namun, belum ada satu pun yang diberangkatkan. "Kami dalam posisi menunggu kabar lebih lanjut dari pihak ESDM,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Priyadi Kardono.
Status siaga sebuah gunung api biasanya diikuti pengiriman tim pendahulu untuk menginventarisasi kebutuhan pengungsian. Langkah itu ditempuh bila jarak permukiman dengan puncak gunung membahayakan. Kesiapan BNPB diikuti tim gerak cepat beranggotakan beberapa departemen, di antaranya Departemen Sosial dan Departemen Kesehatan. ”Antisipasi logistik sudah disiapkan,” katanya.
Status waspada
Beberapa gunung api kini berstatus waspada. Dua di antaranya tidak jauh dari Gunung Ibu, yaitu Gunung Dukono dan Gamkonora di Pulau Halmahera.
Deretan gunung api di Maluku, Sulawesi, dan Papua berada di sepanjang garis pertemuan antarlempeng, yaitu antara Lempeng Samudra Pasifik dan Lempeng Benua Eurasia.
Sementara itu, deretan gunung api di Sumatera, Jawa, hingga kepulauan di Nusa Tenggara muncul karena aktivitas magma di sepanjang pertemuan Lempeng Samudra Indo-Australia dan Lempeng Benua Eurasia. Di Indonesia terdapat rangkaian gunung api yang mengelilingi Samudra Pasifik, yang disebut Cincin Api (Ring of Fire).