Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu 2009 Lahirkan Generasi Politisi Baru

Kompas.com - 27/08/2008, 20:53 WIB

JAKARTA,RABU - Di tengah-tengah pandangan buram tentang masa depan Indonesia, masyarakat kemudian sering memandang Pemilu 2009 menjadi sesuatu yang juga tak punya arti penting. Namun, sejatinya Pemilu 2009 bisa menjadi batu loncatan arah negara ini pasca-2015. Karenanya, Pemilu 2009 sebenarnya sangat istimewa.

Mantan Kepala Litbang Kompas Daniel Dhakidae mengatakan bila ditinjau dari segi politik nasional, Pemilu 2009 merupakan the end of a political generation, sehingga parpol dan masyarakat jangan lagi melihat Pemilu ke depan hanya sebagai pesta politik, melainkan lebih kepada persiapan generasi baru pasca-2015.

"Akan mulai suatu generasi politik yang hampir sama sekali baru. Artinya, bahwa semua aktivis dan politisi atau dalam bentuk apapun perannya dalam Orde Baru akan lewat waktunya dan menyerahkan tonggak itu ke generasi berikutnya," ujar Daniel dalam acara Kompas Political Gathering di Gedung Bentara Budaya Jakarta, Rabu (27/8).

Namun, Daniel menekankan bahwa perubahan ini bukan berarti soal tua muda dalam hal umur biologis. Generasi muda yang dimaksud adalah generasi politik yang memiliki political sensibility dalam kapabilitas politiknya.

"Artinya bagaimana menangkap aspirasi rakyat dan mengkonversikannya dalam kepentingan yang berpihak pada publik. Oleh karena itu, saya tidak harus klaim sekarang perlu yang berumur 40, tokoh muda dan sebagainya," ujar Daniel.

Menurut peneliti senior itu, masa pasca-2015 akan lebih menarik karena pada masa itu akan habislah generasi-generasi yang memperoleh pengalaman politik pada masa kemerdekaan. Mereka yang memperoleh pengalaman politik dalam masa Soekarno dan Soeharto tetap ada, tetapi dengan kesadaran politik yang semakin memudar.

"Dengan demikian ada suatu generasi yang sama sekali baru yang akan memimpin Indonesia pada masa depan yang sudah sepantasnya dipersiapkan matang dari sekarang," tandas Daniel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com