Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petisi 50 Adukan Kejahatan Soeharto

Kompas.com - 09/01/2008, 12:54 WIB

JAKARTA, KCM - Kelompok Kerja Petisi 50 bersama dengan Komite Waspada Orde Baru, Gerakan Rakyat Marhaen dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO, Rabu (9/1), mendatangi Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, untuk mengadukan kejahatan Mantan Presiden Soeharto.

"Apa yang kami adukan terlepas dari persoalan yayasan. Yang kami adukan tentang kejahatan penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan pribadi, berdasarkan pasal 12 UU No 20 tahun 2001 tentang perubahan atas UU No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Kami menuntut Soeharto tetap diadili tanpa kehadiran terdakwa, ini berbeda dengan in absentia, karena orangnya ada," papar Judilherry Justam, salah satu anggota Petisi 50.

Beberapa kasus yang diadukan diantaranya, mengenai Proyek Mobil Nasional dan Tata Niaga Cengkeh. Judilherry mengatakan, dalam sebuah peradilan kasus korupsi, hakim dapat mengadili tanpa kehadiran terdakwa. Ia mencontohkan kasus yang pernah terjadi pada Bupati Langkat, Zulkifli Hassan.

"Bupati Langkat yang tersangkut kasus korupsi, pernah diadili tanpa kehadiran terdakwa karena alasan sakit. Saat itu hakim ke Rumah Sakit, lalu sidang dilanjutkan ke pengadilan," lanjutnya.

Pengaduan ini disampaikan, agar pihak Kejaksaan tidak terpengaruh dengan tuntutan agar perkara Soeharto dihentikan.
"Walaupun memang, perkara perdata lemah kalau tidak ada putusan pidana. Kita memang harus memaafkan, tapi proses hukum harus tetap berjalan. Biar Pak Harto juga tenang," pungkas Judilherry.

Sebelumnya, dalam keterangan pers hari ini, Jaksa Agung Hendarman Supandji menyatakan akan menerima pengaduan yang disampaikan dan akan menindaklanjutinya. Saat ini, sekitar 10 orang perwakilan dari organisasi-organisasi tersebut tengah menunggu pihak Kejaksaan yang akan menerima pengaduan mereka. (ING)
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com