JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menanggapi soal nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang nyaris mencapai angka Rp 16.300 per dollar.
Hal itu disampaikannya saat ditanya wartawan soal pengaruh nilai tukar mata uang terhadap investasi di Tanah Air.
"Pasti pemerintah sedang melakukan exercise, dalam hal ini Menteri Keuangan dan Gubernur BI," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/6/2024).
"Pasti akan dilakukan exercise agar semuanya bisa ada jalan tengah untuk kebaikan ekonomi bangsa kita," lanjutnya.
Baca juga: Rupiah Nyaris Rp 16.300 Per Dollar AS, Jokowi: Masih di Posisi Baik...
Diberitakan sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot melemah pada Senin pagi.
Melansir data Bloomberg, pukul 09.28 WIB rupiah berada pada level Rp 16.285 per dollar AS.
Rupiah melemah 90 poin atau 0,55 persen dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.195 per dollar AS.
Menurut pengamat pasar uang Ariston Tjendra, pelemahan rupiah terjadi karena data tenaga kerja AS versi pemerintah bulan Mei yaitu data Non Farm Payrolls dan data upah rata-rata per jam menunjukkan hasil yang lebih bagus dari proyeksi pasar.
Baca juga: Pertama Kali dalam 2024, Cadangan Devisa RI Naik Jadi 139 Miliar Dollar AS
“Rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap dollar AS, data ketenagakerjaan yang membaik bisa mendorong kenaikan inflasi lagi sehingga ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS menurun dan mendorong penguatan dollar AS lagi,” kata Ariston kepada Kompas.com.
Sementara itu, mengacu kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Jumat (7/6/2024) pada level Rp 16.218 per dollar AS, atau menguat dibanding Kamis (6/6/2024) pada level Rp 16.279 per dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.