JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, kekeringan mulai melanda sejumlah daerah di Indonesia, seiring dengan peralihan musim dari hujan menjadi kemarau.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, terdapat dua desa di Cilacap, Jawa Tengah yang mulai dilanda kekeringan.
“Kekeringan terjadi karena dipicu oleh tidak adanya hujan yang turun beberapa hari terakhir, ditambah mulai masuknya musim kemarau di wilayah setempat,” ujar Abdul dalam keterangannya, Senin (10/6/2024).
Menurut Abdul, kekeringan terjadi di Desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten, dan Desa Rawajaya, Kecamatan Bantarsari.
Baca juga: 12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024
Berdasarkan data yang diperboleh BNPB, sebanyak 627 warga terdampak mengalami kesulitan mendapatkan air bersih sejak Sabtu (8/6/2024).
“Pemerintah daerah setempat telah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Kekeringan di Kabupaten Cilacap hingga 22 November 2024,” kata Abdul.
Abdul menambahkan, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mendata daerah dan jumlah warga yang mengalami kekeringan.
Bantuan air bersih juga sudah mulai disalurkan sebagai bentuk respon cepat. Masing-masing desa, sementara ini sudah mendapatkan 1 tangki berisi 5.000 liter air bersih.
Sementara itu, BMKG mengungkapkan bahwa sebagian wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau. Kekeringan pun berpotensi terjadi di sejumlah daerah, terutama bagian selatan garis khatulistiwa.
Baca juga: BNPB Bakal Pasang Rambu Rawan Banjir Lahar di 3 Desa Terdampak Erupsi Gunung Ibu
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, wilayah yang paling berpotensi mengalami kekeringan saat musim kemarau di antaranya Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Pasalnya, wilayah tersebut mengalami hari tanpa hujab yang cukup panjang.
“Kondisi kekeringan ini saat musim kemarau akan mendominasi wilayah Indonesia sampai akhir bulan September," kata Dwikorita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.