JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai memetakan daerah rawan banjir lahar hujan di sekitar Gunung Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara, yang sebelumnya beberapa kali mengalami erupsi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebutkan, pemetaan dilakukan menggunakan drone untuk di wilayah permukiman, aliran sungai, dan jalur-jalur lelehan lahar.
“Ini untuk memitigasi adanya potensi bencana sekunder dari erupsi Gunungapi Ibu,” ujar Abdul dalam keterangan pers, Rabu (5/6/2024).
Baca juga: Gunung Ibu di Halmahera Kembali Meletus, Abu Vulkanik Tertiup ke Pengungsian Warga
Abdul menjelaskan, untuk tahap pertama, pemetaan akan dilakukan di permukiman desa yang dilewati sungai dari Gunung Ibu.
Ia menuturkan, tim monitoring akan melihat kondisi vegetasi di sekitar sungai yang mengarah ke permukiman.
Setelah itu, tim akan melanjutkan pemantauan di area hulu sungai untuk melihat lebih detail kondisi di area lereng gunung.
“Tim juga akan menaikkan level ketinggian dan area jelajah mendekati mulut kawah dan area timbunan material vulkanik lahar Gunungapi Ibu,” kata Abdul.
Baca juga: Gunung Ibu Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 7.000 Meter
Menurut Abdul, pemetaan tersebut bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya tumpukan material lahar yang dimuntahkan Gunung Ibu, sekaligus memastikan lokasinya.
Sebab, penumpukan material in dikhawatirkan menjadi ancaman banjir lahar apabila diabaikan, dan kemudian terjadi hujan dengan intensitas tinggi di sekitar puncak gunung.
“Kalau memang betul ada penumpukan material sisa erupsi ini bisa segera diturunkan karena itu berbahaya. Jika terjadi hujan yang luar biasa maka bisa terjadi banjir bandang,” ujar Abdul.
Baca juga: Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Keluarkan Abu 5 Km
Untuk diketahui, sejak 16 Mei 2024 status Gunung Ibu berada di Level IV (Awas). Erupsi pun terpantau terjadi beberapa kali.
Erupsi terakhir terpantau pada Minggu (2/6/2024) pukul 12.35 WIT atau 10.35 WIB. Teramati kolom abu setinggi kurang lebih 7.000 meter dari kawah puncak utama dengan durasi sekitar 10 menit.
"Secara visual kolom abu erupsi tidak terlalu terlihat jelas dari Pos Pengatan Gunungapi katena tertutup kabut dan awan tebal. Namun kolom abu tampak membumbung tinggi dari Desa Duono," kata Abdul, Minggu (2/6/2024).
Gunung Ibu memuntahkan material abu dan pasir vulkanis dan terbawa sampai ke Pos PGA serta lokasi pengungsian warga di Desa Gam Ici.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.