JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berharap masyarakat yang berada di zona merah bencana banjir lahar Gunung Marapi, Sumatera Barat bersedia direlokasi.
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto menjelaskan, saat ini pihaknya bersama Tim Badan Geologi, dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih melakukan kajian bersama.
Hal ini untuk mengetahui dan memetakan area mana saja yang berpotensi terdampak banjir lahar, aman untuk ditinggali, juga yang memang harus direlokasi.
Baca juga: Dari Qatar, Prabowo ke Sumbar Beri Bantuan untuk Korban Banjir Lahar
“Apabila nanti termasuk daerah berbahaya dan ke depan ingin selamat ketika ada bencana susulan, maka sebaiknya pindah. Lahannya akan disiapkan oleh pemerintah,” ujar Suharyanto dalam keterangan resminya, Kamis (16/5/2024).
Menurut Suharyanto, untuk lahan yang akan dijadikan permukiman warga bakal disediakan oleh pemerintah daerah. Sedangkan pembangunan rumah akan dilaksanakan BNPB bersama Kementerian PUPR.
“Tapi yang tidak pindah dan rumahnya relatif berada di zona aman namun rusak, akan kita perbaiki. Bantuan perbaikan itu mulai dari Rp 60 juta untuk rusak berat, Rp 30 juta rusak sedang, dan Rp 15 juta rusak ringan,” ungkap Suharyanto.
Baca juga: Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang
Suharyanto menegaskan bahwa opsi relokasi disiapkan sebagai langkah mitigasi dan mengurangi dampak dari bencana banjir lahar susulan, yang mungkin terjadi pada masa mendatang.
Untuk itu, Suharyanto berharap mereka yang rumahnya dinyatakan masuk dalam zona berbahaya agar bersedia dipindahkan.
“Nanti yang menentukan aman dan tidaknya mereka yang ahli dari Badan Geoelogi dan BMKG,” pungkas Suharyanto.
Diberitakan sebelumnya, Banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah Sumatera Barat pada Sabtu (11/5/2024) dan Minggu (12/5/2024).
Baca juga: BNPB Salurkan Dana Bantuan Bencana Rp 3,2 Miliar untuk Penanganan Banjir Lahar di Sumbar
Bencana ini dipicu oleh hujan lebat dan meluapnya aliran sungai yang sebagian besar berhulu di Gunung Marapi.
Banjir yang terjadi diperparah dengan terbawanya material vulkanik dari Gunung Marapi melalui sungai karena hujan lebat di sekitar puncak.
“Hujan yang tinggi di sekitar puncak membawa turun material vulkanis dan menjadi lahar dingin,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Terdapat lima kabupaten/kota di Sumatera Barat yang terdampak banjir lahar, yakni Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.