Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Kalahkan Kaesang, PDI-P Diprediksi Rela Dukung Anies meski Beda Ideologi

Kompas.com - 10/06/2024, 10:39 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga memprediksi PDI-P rela mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan demi memenangi Pilkada Jakarta meski PDI-P dan Anies mempunyai ideologi berbeda.

Jamiluddin berpandangan, ketertarikan antara Anies dan PDI-P adalah hal mengejutkan karena selama ini PDI-P berideologi nasionalis, sedangkan Anies cenderung agamis.

"PDI-P dan Anies kerap diibaratkan seperti minyak dan air. Hal itu ingin menggambarkan sulitnya menyatukan kedua belah pihak. Jadi, kalau dua pihak itu saling tertarik, apalagi PDI-P membuka peluang ingin mengusung Anies, tentu ada kepentingan bersama untuk menyatukan mereka," kata Jamiluddin kepada Kompas.com, Senin (10/6/2024).

Menurut Jamiluddin, ketertarikan antara PDI-P dan Anies tak lepas dari putusan Mahkamah Agung (MA) yang membuka pintu bagi putra bungu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, maju pada Pilkada Jakarta 2024.

Baca juga: Pengamat Sebut Ada Dua Konsekuensi jika Anies dan PDI-P Kerja Sama di Pilkada Jakarta

Terlebih, Kaesang sempat menyebut ingin berduet dengan Anies yang dinilai membuat PDI-P khawatir karena peluang mereka menang akan semakin kecil apabila Anies dan Kaesang berduet.

Jamiluddin mengatakan, jika Anies dan Kaesang berduet, massa pendukung Anies dan Jokowi bakal bersatu untuk memenangkan pasangan tersebut.

"Kalau hal itu terjadi, PDI-P tentu akan semakin lemah di Jakarta. Padahal, PDI-P juara kedua dalam Pileg 2024," ujar dia.

Oleh sebab itu, Jamiluddin menilai, PDI-P berusaha merangkul Anies dan menggandeng partai-partai politik pengusung Anies pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 untuk menjadikan Kaesang sebagai lawan bersama.

"Bagi PDI-P, kepentingan menggagalkan Kaesang dalam Pilgub Jakarta 2024 jauh lebih urgent daripada mempersoalkan perbedaan ideologis dengan Anies," kata dia.

Baca juga: Susul PDI-P, PKB Buka Pintu untuk Usung Anies di Pilkada Jakarta

Jamiluddin pun berpandangan, peluang kerja sama PDI-P dan Anies akan semakin besar apabila Kaesang maju pada Pilkada Jakarta.

Sebab, PDI-P akan berusaha membendung dominasi politik keluarga Jokowi, seperti yang terjadi di Sumatera Utara dengan mencari kandidat yang mampu membendung menantu Jokowi, Bobby Nasution.

"Jadi, PDI-P berpeluang menanggalkan ideologinya dalam Pilkada 2024 demi membendung dominasi politik keluarga Jokowi. Indikasi itu tampaknya akan jelas bila nantinya PDI-P jadi mengusung Anies dalam Pilgub Jakarta 2024. Tentu semua itu berpeluang terjadi bila Kaesang maju pasa Pilgub 2024," ujar Jamiluddin.

Anies dan PDI-P tengah menunjukkan sinyal bakal bekerja sama pada Pilkada Jakarta mendatang. Anies mengaku merasa terhormat dengan sikap PDI-P yang tertarik untuk mendukungnya.

“Kita lihat, secara umum saya sampaikan apresiasi sekali, sebuah kehormatan yang luar biasa," ujar Anies saat ditemui di Wisma Sangha Theraviada, Jakarta Selatan, Sabtu (8/6/2024).

Baca juga: Dilirik PDI-P Maju Pilkada Jakarta, Anies: Kehormatan Luar Biasa

 

Anies pun mengatakan bakal mengambil keputusan politik dalam waktu dekat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Satgas Judi "Online" Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Nasional
Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi 'Online'

Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi "Online"

Nasional
Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi 'Online'

Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi "Online"

Nasional
Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Nasional
Muhadjir Usul Sanksi Pelaku Judi 'Online' Sebaiknya Diperberat

Muhadjir Usul Sanksi Pelaku Judi "Online" Sebaiknya Diperberat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com