Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Soal Pelaksanaan Program Prioritas, Menteri Desa PDTT: Targetnya Tuntas Sebelum Kabinet Baru

Kompas.com - 05/06/2024, 21:07 WIB
Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar menyatakan bahwa program kegiatan prioritas sedang dalam tahap penyelesaian administrasi, sosialisasi, pengecekan lapangan, revisi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa.

Menteri yang akrab disapa Gus Halim ini juga menargetkan program penyaluran pembangunan ke setiap wilayah desa, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi akan tuntas sebelum beralih ke kabinet baru pada akhir 2024.

"Kegiatan prioritas, khususnya bantuan kepada desa dan/atau masyarakat, seperti desa wisata, bantuan permodalan badan usaha milik desa (BUMDes), dan infrastruktur ketransmigrasian ditargetkan mulai bertahap pada awal Semester II-2024," kata Gus Halim melalui siaran persnya, Rabu (5/6/2024)

Pernyataan itu disampaikannya dalam Rapat Kerja bersama Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2024).

Baca juga: Menteri Desa PDTT Sebut TPP Berperan Besar Tingkatkan Profit BUMDes

Gus Halim meyakini program prioritas dapat terlaksana dengan efektif dan efisien, bahkan melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Hal ini tidak lepas dari proses perencanaan anggaran yang baik.

Selain itu, Gus Halim juga menekankan bahwa mekanisme penyusunan anggaran sangat berpengaruh terhadap kualitas belanja. Sistem penganggaran berbasis kinerja yang diterapkan saat ini mendorong proses penyusunan anggaran menjadi lebih terukur.

"Meningkatkan kualitas belanja yang lebih efisien, efektif, transparan, dan akuntabel dengan penerapan reformasi dan disiplin fiskal," ujarnya.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam acara Rapat Kerja bersama Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2024).DOK. Humas Kemendesa PDTT Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam acara Rapat Kerja bersama Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2024).

Lebih lanjut, Gus Halim menjelaskan, keberadaan unit-unit BUMDes dan desa wisata di seluruh pelosok desa telah menjadi motor penggerak kemandirian desa.

Baca juga: Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Adapun, desa mandiri telah berhasil melampaui target pencapaian RPJMN 2024.

"Desa mandiri pada 2015 berjumlah 174, dan hari ini sudah mencapai 11.456 desa, sehingga telah melampaui target RPJMN 2024," ungkapnya.

Meskipun demikian, dirinya mengatakan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) akan terus berupaya untuk meningkatkan jumlah desa mandiri agar lebih banyak dan merata. Hal tersebut juga menjadi bukti bahwa dana desa efektif dalam memajukan desa-desa di Indonesia.

Sebagai informasi, turut hadir dalam Rapat Kerja tersebut Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendesa PDTT Luthfiyah Nurlaela, Direktur Jenderal (Dirjen) Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan (PDP) Sugito, dan Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PEID) Harlina Sulistyorini.

Baca juga: Kemendesa PDTT Kucurkan Dana Rp 1,9 Miliar untuk Pacu Pembangunan di Raja Ampat

Kemudian, Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans) Danton Ginting, Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) Nugroho Setijo Nagoro, dan Kepala Badan Pengembangan Informasi (BPI) Ivanovich Agusta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Satgas Judi "Online" Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Nasional
Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi 'Online'

Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi "Online"

Nasional
Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi 'Online'

Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi "Online"

Nasional
Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com