Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Bakal Pasang Rambu Rawan Banjir Lahar di 3 Desa Terdampak Erupsi Gunung Ibu

Kompas.com - 05/06/2024, 20:36 WIB
Tria Sutrisna,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bakal memasang rambu kawasan rawan banjir lahar di 3 desa terdampak erupsi Gunung Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, pemasangan rambu-rambu itu bakal dilakukan setelah pihaknya selesai memetakan titik-titik rawan banjir lahar di sekitar Gunung Ibu.

“Jadi mau enggak mau memang harus kita pasang rambu (pemberitahuan) ‘anda berada dalam kawasan landaan lahar dingin’,” ujar Abdul dalam konferensi pers secara daring pada Rabu (5/6/2024).

Abdul mengatakan, rambu-rambu tersebut akan menginformasikan rekomendasi jarak dan lokasi yang aman untuk menyelamatkan diri.

Baca juga: Status Gunung Ibu Masih Awas, Warga Diminta Tetap Mengungsi

Harapannya, masyarakat dapat mengevakuasi diri secara mandiri ketika terjadi hujan lebat yang berpotensi mengakibatkan banjir lahar.

“Ketika hujan Lebih Dari 1 jam Anda menghindar dari kawasan ini minimal radius 500 meter dan seterusnya. Jadi ada rambu seperti itu,” kata Abdul.

“Sehingga yang masuk daerah banjir lahar dan kemudian ada permukiman di situ, masyarakat benar terinformasikan. Ada rambu, ada batasan wilayah, dan ada rekomendasi evakuasi,” imbuh dia.

Abdul menambahkan, proses pemetaan secara detil daerah rawan banjir di sekitar Gunung Ibu masih terus dilakukan dan ditargetkan rampung pekan depan.

Baca juga: BNPB Mulai Petakan Daerah Rawan Banjir Lahar di Sekitar Gunung Ibu

Sementara itu, 1.962 warga dari 3 desa yang berdekatan dengan Gunungapi Ibu masih diminta mengungsi dan belum diperkenan kembali ke rumah masing-masing.

Untuk diketahui, sejak 16 Mei 2024 status Gunung Ibu berada di Level IV (Awas). Erupsi pun terpantau terjadi beberapa kali.

Erupsi terakhir terpantau pada Minggu (2/6/2024) pukul 12.35 WIT atau 10.35 WIB. Teramati kolom abu setinggi kurang lebih 7.000 meter dari kawah puncak utama dengan durasi sekitar 10 menit.

"Secara visual kolom abu erupsi tidak terlalu terlihat jelas dari Pos Pengamatan Gunungapi karena tertutup kabut dan awan tebal. Namun kolom abu tampak membumbung tinggi dari Desa Duono," kata Abdul, Minggu (2/6/2024).

Gunung Ibu memuntahkan material abu dan pasir vulkanis dan terbawa sampai ke Pos PGA serta lokasi pengungsian warga di Desa Gam Ici.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Satgas Judi "Online" Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Nasional
Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi 'Online'

Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi "Online"

Nasional
Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi 'Online'

Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi "Online"

Nasional
Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Nasional
Muhadjir Usul Sanksi Pelaku Judi 'Online' Sebaiknya Diperberat

Muhadjir Usul Sanksi Pelaku Judi "Online" Sebaiknya Diperberat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com