JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bakal memasang rambu kawasan rawan banjir lahar di 3 desa terdampak erupsi Gunung Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, pemasangan rambu-rambu itu bakal dilakukan setelah pihaknya selesai memetakan titik-titik rawan banjir lahar di sekitar Gunung Ibu.
“Jadi mau enggak mau memang harus kita pasang rambu (pemberitahuan) ‘anda berada dalam kawasan landaan lahar dingin’,” ujar Abdul dalam konferensi pers secara daring pada Rabu (5/6/2024).
Abdul mengatakan, rambu-rambu tersebut akan menginformasikan rekomendasi jarak dan lokasi yang aman untuk menyelamatkan diri.
Baca juga: Status Gunung Ibu Masih Awas, Warga Diminta Tetap Mengungsi
Harapannya, masyarakat dapat mengevakuasi diri secara mandiri ketika terjadi hujan lebat yang berpotensi mengakibatkan banjir lahar.
“Ketika hujan Lebih Dari 1 jam Anda menghindar dari kawasan ini minimal radius 500 meter dan seterusnya. Jadi ada rambu seperti itu,” kata Abdul.
“Sehingga yang masuk daerah banjir lahar dan kemudian ada permukiman di situ, masyarakat benar terinformasikan. Ada rambu, ada batasan wilayah, dan ada rekomendasi evakuasi,” imbuh dia.
Abdul menambahkan, proses pemetaan secara detil daerah rawan banjir di sekitar Gunung Ibu masih terus dilakukan dan ditargetkan rampung pekan depan.
Baca juga: BNPB Mulai Petakan Daerah Rawan Banjir Lahar di Sekitar Gunung Ibu
Sementara itu, 1.962 warga dari 3 desa yang berdekatan dengan Gunungapi Ibu masih diminta mengungsi dan belum diperkenan kembali ke rumah masing-masing.
Untuk diketahui, sejak 16 Mei 2024 status Gunung Ibu berada di Level IV (Awas). Erupsi pun terpantau terjadi beberapa kali.
Erupsi terakhir terpantau pada Minggu (2/6/2024) pukul 12.35 WIT atau 10.35 WIB. Teramati kolom abu setinggi kurang lebih 7.000 meter dari kawah puncak utama dengan durasi sekitar 10 menit.
"Secara visual kolom abu erupsi tidak terlalu terlihat jelas dari Pos Pengamatan Gunungapi karena tertutup kabut dan awan tebal. Namun kolom abu tampak membumbung tinggi dari Desa Duono," kata Abdul, Minggu (2/6/2024).
Gunung Ibu memuntahkan material abu dan pasir vulkanis dan terbawa sampai ke Pos PGA serta lokasi pengungsian warga di Desa Gam Ici.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.