Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhkan Anggaran Dikit tapi Kerjaan Seabrek, Luhut: "Selawe Njaluk Selamet"

Kompas.com - 05/06/2024, 14:56 WIB
Novianti Setuningsih,
Adhyasta Dirgantara

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengeluhkan perihal anggaran kementeriannya dalam rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Rabu (5/6/2024).

Bahkan, Luhut menggunakan perumpamaan dalam bahasa Jawa "selawe njaluk selamet” untuk menggambarkan banyaknya pekerjaan yang dilakukan Kementeriaan Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) tetapi tidak didukung dengan anggaran yang mencukupi.

Awalnya, di hadapan anggota Banggar DPR RI, Luhut memastikan bahwa penyerapan anggaran di Kemenko Marves cukup tinggi. Tetapi, dia lantas mengeluhkan juga soal anggaran.

“Kami ini terus terang bapak ketua, ya ini 'selawe njaluk selamet' ya di Kemenko Marves itu, anggarannya sedikit, permintaannya banyak, kerjanya seabrek. jadi kita mohon banget pada teman-teman di banggar untuk memperhatikan mengenai ini,” kata Luhut dikutip dari Kompas TV, Rabu.

Baca juga: Luhut Pastikan Tak Ada Penurunan Target di IKN Usai Kepala Otorita Mundur

Dia lantas membeberkan bahwa terkadang mengeluarkan uang dari kantongnya sendiri untuk membayar hotel saat berdinas.

Bahkan, Luhut menceritakan perihal salah satu lantai di kantornya yang seperti gudang karena tidak ada biaya untuk melakukan renovasi.

“Kalau bapak datang ke kantor saya di lantai 21 itu kayak gudang Pak. Kita mau cari Rp 20 miliar saja untuk merenovasi itu enggak ada. Jadi, saya kadang-kadang, saya malah pernah bayar sendiri uang hotel saya karena kekurangan anggaran, enggak ada (anggaran),” ujarnya.

Baca juga: Saran Luhut ke Prabowo: Cari Anak Muda dan Kurangi Ego-ego Partai

Oleh karena itu, Luhut meminta bantuan Banggar DPR agar mempertimbangkan kondisi tersebut terkait penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Dalam kesempatan yang sama, Luhut juga mengungkapkan kekesalannya karena telah berulang kali meminta anggaran dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tetapi tidak disetujui.

“Ini kalian enak saja, penerimaan kalian kami bantu dengan target simbara (Sistem Informasi Mineral dan Batubara) dengan segala macam, kalian kasih Rp 20 miliar saja susah, ah enggak beres kau dalam artian. Enggak adil menurut saya. Saya berani ngomong itu karena saya pikir I Prove it. Saya deliver apa yang harusnya,” kata Luhut

“Karena saya juga sudah minta ke Menteri Keuangan juga ini Pak. Jadi capek juga saya,” ujarnya melanjutkan.

Baca juga: Keluhan Luhut, Dapat Anggaran Sedikit tapi Kerja Seabrek…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Satgas Judi "Online" Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com