Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalih SYL soal Hubungannya dengan Pedangdut Nayunda Nabila

Kompas.com - 30/05/2024, 10:43 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengklarifikasi soal sejumlah pemberian dan hubungannya dengan penyanyi dangdut Nayunda Nabila Nizrinah.

Hal itu disampaikan Syahrul dalam sidang dugaan pemerasan dan gratifikasi Syahrul di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Rabu (29/5/2024).

Menurut Syahrul, dia memberikan keterangan tambahan buat mengklarifikasi isu tentang hubungannya dengan Nayunda kepada masyarakat.

"Itu yang ingin saya sampaikan supaya jangan ada mispersepsi. Dia temannya cucu saya, saya 70 tahun, ada apa?" kata Syahrul.

Baca juga: KPK Akan Dakwa SYL atas Dugaan Gratifikasi Rp 60 M, TPPU Rp 104,5 M


Di dalam persidangan, Nayunda mengaku pernah diberikan karangan bunga dan kue saat ulang tahun oleh Syahrul.

Selain itu, Nayunda juga mengaku pernah diberi tas mewah Balenciaga dan kalung emas oleh Syahrul.

Nayunda juga mengakui pernah beberapa kali diajak makan oleh Syahrul. Lalu Nayunda juga mengakui Syahrul membantu membayarkan cicilan apartemennya dengan uang pribadi.

Dalam sidang, Syahrul beralasan membantu membayar cicilan apartemen Nayunda karena merasa iba dan sama-sama berasal dari suku Bugis.

Baca juga: Biduan Nayunda Nabila Mengaku Diberi Cincin oleh SYL

Penyanyi Nayunda Nabila Nizrinah saat ditemui di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadila Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (29/5/2024). Nayunda dihadirkan jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sidang dugaan pemerasan dan gratifikasi yang menjerat mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).KOMPAS.com / IRFAN KAMIL Penyanyi Nayunda Nabila Nizrinah saat ditemui di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadila Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (29/5/2024). Nayunda dihadirkan jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sidang dugaan pemerasan dan gratifikasi yang menjerat mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

"Terakhir waktu ada masalah dia terakhir mau diambil dia punya apartemen, apapun yang minta tolong orang Bugis Makassar pada saya, sepanjang saya bisa saya pasti lakukan Yang Mulia," kata Syahrul.

Syahrul juga mengaku sangat dekat dengan orangtua Nayunda. Sebab orangtua Nayunda, kata Syahrul, adalah tim sukses saat ia menjadi Gubernur Sulawesi Selatan dua periode.

"Ibunya dan bapaknya jadi tim sukses Gubernur saya dua periode, saya merasa saya berutang budi, demi Allah. Oleh karena itu ketika saya diminta membantu, saya merasa ada jasa ibunya," tutur Syarul.

Ia juga menyebut pernah memberikan uang Rp 10 juta saat meminta Nayunda mengisi panggung hiburan dalam acara Kementerian Pertanian.

Baca juga: Saat SYL Hamburkan Uang Negara dan Pribadi buat Biduan Nayunda...

Uang itu dikirim SYL atas permintaan ibu Nayunda yang merasa anaknya hanya sedikit mendapat honor jika mengisi acara.

"Itu diminta oleh Ibunya, bahwa kenapa kalau Nayunda nyanyi, selalu honornya sedikit," tuturnya.

"Kalau kau panggil penyanyi lain sementara kau sudah menteri, kira-kira itu saya sebagai tokoh sebagai orang yang selama ini menghormati orang-orang Bugis Makassar itu saya merasa terpukul, saya bilang 'tambahkan saja'," ucap SYL.

Dalam perkara ini, Syahrul didakwa menerima gratifikasi mencapai Rp 44,5 miliar.

Baca juga: SYL Beri Kado Tas Balenciaga buat Pedangdut Nayunda Nabila

Adapun uang tersebut berasal dari para pejabat eselon I di Kementan serta hasil potongan 20 persen anggaran di masing-masing Sekretariat, Direktorat, dan Badan di Kementan sejak 2020 hingga 2023.

SYL pun disebut menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi dan keluarganya seperti membayar cicilan kartu kredit, perawatan kecantikan anaknya, hingga pembelian mobil Alphard miliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Satgas Judi "Online" Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Nasional
Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi 'Online'

Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi "Online"

Nasional
Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi 'Online'

Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi "Online"

Nasional
Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com