Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Kompas.com - 23/05/2024, 14:57 WIB
Aningtias Jatmika,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 Buddhist Era (BE) kepada seluruh umat Buddha di Indonesia. Pada momen ini, ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan mempererat kerukukan antar-umat beragama.

“Atas nama DPR RI dan pribadi, saya ucapkan selamat merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE kepada seluruh umat Buddha di Indonesia. Semoga perayaan Hari Waisak mampu menyinari bangsa dan negara ini dengan semangat toleransi,” kata Puan dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (23/5/2024).

Sebagaimana diketahui, umat Buddha merayakan Waisak untuk memperingati hari lahir Sidharta Gotama (calon Buddha Gautama), momen Sidharta mendapatkan pencerahan ilmu, dan hari mangkatnya Buddha.

Baca juga: DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

Puan menilai, Waisak dapat dijadikan momen untuk menebar kasih kepada seluruh makhluk hidup.

“Banyak sekali kebajikan dari Buddha Gautama yang dapat menjadi inspirasi, termasuk bagaimana mencapai kebahagiaan. Semua makhluk di dunia harus terbebas dari keserakahan dan kebencian,” tutur perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Adapun tema yang diusung pada Hari Waisak 2024 adalah “Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis dan Bahagia”. Tema ini diambil untuk meningkatkan kesadaran bahwa Indonesia berdiri di atas perbedaan dan keragaman.

Puan menilai, Hari Waisak 2024 juga dapat dijadikan momen untuk menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Mengingat Waisak juga dapat dimaknai sebagai perlambang penerangan.

“Di hari yang suci bagi umat Buddha ini, kita dapat menguatkan semangat untuk terus menebar kebajikan, memperkuat perdamaian, dan mempererat kerukunan antarsesama,” kata Puan.

Mantan Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu mengingatkan bahwa perbedaan yang ada di Indonesia harus dilihat dari paradigma yang positif. Sebab, menurut Puan, keragaman dapat menjadi modal pembangunan bangsa.

“Di bawah bingkai Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia terus mengukuhkan jati dirinya. Itulah yang membuat Indonesia memiliki keistimewaan. Bahwa meski berbeda-beda, Indonesia tetap satu. Berbeda itu indah saat masyarakat bisa hidup dengan harmoni,” sebut cucu Bung Karno tersebut.

Baca juga: Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Pada kesempatan ini, Puan juga meminta pemerintah dan pihak keamanaan untuk memastikan kelancaran peribadatan umat Buddha dalam menyambut detik-detik Waisak yang akan dipusatkan di Candi Borobudur, Jawa Tengah.

Proses ibadah umat Buddha juga berlangsung di sejumlah candi lain di Indonesia, seperti Candi Sewu, Candi Muara Takus, Candi Muara Jambi, dan Candi Sojiwan.

Puan meminta pemerintah untuk memastikan umat Buddha dapat melangsungkan perayaan Waisak dengan baik. Apalagi, di Candi Borobudur, sebagian umat Buddha yang hadir berasal dari negara lain.

Dia berharap, setiap prosesi ibadat dapat berjalan lancar. Puan pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menghormati peribadatan yang dilakukan umat Buddha.

“Selamat menjalani prosesi peribadatan Tri Suci Waisak untuk semua umat Buddha. Semoga semua makhluk hidup berbahagia, Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta,” imbuh Puan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com