Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Kompas.com - 23/05/2024, 09:18 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden terpilih Prabowo Subianto mengaku mensyukuri kemenangannya dalam Pilpres 2024.

Namun, Prabowo mengaku tidak ingin euforia yang berlebihan sebab dia menyadari bahwa setelah ini harus bekerja lebih keras menjalankan mandat yang telah diberikan dari rakyat.

"Terus terang saja, sejujurnya, saya tidak merasa euforia yang berlebihan, karena saya mengerti menerima mandat itu suatu bagian. Tapi, sesungguhnya itu baru bagian awal. Yang paling berat adalah menjalankan mandat tersebut," kata Prabowo dikutip dari YouTube Tv One News, Kamis (23/5/2024).

Baca juga: Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Karena beratnya mandat dari rakyat, Prabowo mengatakan bahwa ia bersama para pendukungnya harus bekerja keras dari sekarang.

Sebab, menurut Prabowo, mandat yang diberikan rakyat adalah menginginkan kemajuan bangsa yang lebih cepat.

"Jadi kalau kemajuan, tapi di kelak kemudian hari, saya kira rakyat ya akan menganggap ya itu biasa-biasa saja. Sekarang tantangannya adalah bagaimana kita bisa memberi hasil yang terbaik, dalam waktu yang singkat," ucap Menteri Pertahanan ini.

Di lain sisi, Prabowo juga mengakui bahwa dirinya memang bercita-cita menjadi presiden RI.

Sebab, Ketua Umum Partai Gerindra ini mengaku sudah ditanamkan sejak kecil untuk mencintai Tanah Air sendiri.

Baca juga: Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Hal iIni ia sampaikan ketika ditanya tentang kegigihannya mengikuti kontestasi Pilpres sebanyak empat kali.

"Benar, tapi yang terutama adalah saya dari kecil saya dibesarkan untuk cinta Tanah Air," kata Prabowo.

Dia juga mengungkapkan keinginannya ketika cita-citanya terwujud, yakni melihat rakyat Indonesia yang lebih baik.

Prabowo ingin Indonesia sebagai sebuah bangsa, tidak kalah dari bangsa lainnya.

"Saya ingin lihat bangsa saya sungguh-sungguh merdeka, dan kalau merdeka artinya rakyat saya harus hidup dengan penuh kehormatan, dengan penuh kelayakan, dengan penuh harga diri," jelas Prabowo.

Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Sebagai informasi, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemenang Pilpres 2024.

Rekapitulasi meliputi perolehan suara di 38 provinsi dan 128 wilayah luar negeri.

Prabowo-Gibran dinyatakan menang atas dua pasangan calon lainnya dengan selisih cukup jauh.

Prabowo-Gibran dinyatakan memperoleh 96.214.691 suara atau sekitar 58,58 persen dari seluruh suara sah nasional.

Sementara itu, pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengantongi 40.971.906 suara atau sekitar 24,95 persen dari seluruh suara sah nasional dan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengoleksi 27.040.878 suara atau sekitar 16,47 persen dari seluruh suara sah nasional.

Dengan hasil ini, Prabowo-Gibran di atas kertas memenangi Pilpres 2024 satu putaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com