Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Gelar "Roadshow" Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

Kompas.com - 22/05/2024, 18:09 WIB
Syakirun Ni'am,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Roadshow Bus KPK yang akan mengelilingi Pulau Jawa untuk mengampanyekan tolak politik uang pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, roadshow bus ini menjadi langkah awal bagi KPK untuk mencegah korupsi, terutama dengan memilih pemimpin yang baik dan antikorupsi.

“Terkait dengan Pilkada saya harus sampaikan bahwa ini menjadi langkah awal dalam  pemberantasan korupsi ketika kita bisa memilih pemimpin yang baik,” kata Alex di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Baca juga: Anggota DPR-nya Minta KPU Legalkan Politik Uang, PDI-P: Itu Ungkapan Kejengkelan

Menurut Alex, sistem yang baik tidak cukup untuk mencegah korupsi sehingga masyarakat harus bisa memilih pemimpin yang baik.

Ia menyebutkan, kriteria pemimpin yang baik salah satunya adalah selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada masyarakat.

Alex pun mengingatkan publik agar tidak tergiur dengan politik uang supaya mendapatkan pemimpin yang baik.

“Hindari money politic, serangan fajar, atau serangan senja dan lain sebagainya,” ujar Alex.

“Intinya masyarakat jangan 'memeras' para calon kepala daerah,” kata dia.

Menurut Alex, sikap masyarakat yang tidak mau mencoblos calon tertentu dengan alasan tidak menerima uang merupakan bentuk pemerasan.

Baca juga: Bawaslu Akui Kesulitan Awasi Serangan Fajar, Ini Sebabnya

“Kalau minta-minta duit itu bagaimana? Wani piro? Kalau (calon kepala daerah) enggak mau ngasih, (masyarakat) enggak mau mencoblos. Itu apa namanya?” kata Alex.

Adapun Roadshow Bus KPK rutin dilakukan setiap tahun dengan lokasi yang berbeda-beda. Pada tahun lalu, bus itu mendatangi sejumlah provinsi di Pulau Sumatera.

Pada tahun ini, Bus KPK akan menjelajah 12 kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Madura. 

Perjalanan akan dimulai dari Kabupaten Bangkalan kemudian berlanjut ke Bojonegoro, Kota Surabaya, Kabupaten Brebes, Wonosobo, Kota Semarang.

Lalu, ke Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kabupaten Lebak, Pandeglang, dan Kota Serang.

Bus KPK itu berisi sejumlah komputer dan berbagai fasilitas edukasi, salah satu sisi bus bahkan bisa digunakan menjadi layar tancap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

Nasional
Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Nasional
“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

Nasional
Perang Terhadap Judi 'Online', Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Perang Terhadap Judi "Online", Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Nasional
Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Nasional
Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com