Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Kompas.com - 21/05/2024, 18:30 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Aryo Putranto Saptohutomo

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo kembali bertolak ke Jakarta usai menyelesaikan kunjungan dan menemui korban banjir di Sumatera Barat pada Selasa (21/5/2024).

Presiden dan Ibu Negara lepas landas menuju Jakarta dari Bandara Internasional Minangkabau sekitar pukul 16.00 WIB dengan menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia 1.

Sejumlah pejabat turut mengantarkan kepulangan Presiden dan Ibu Iriana di bandara.

Yakni Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah, Kepala Basarnas Kusworo, Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Agus Hariadi, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Mochammad Hasan Hasibuan, Kapolda Sumatra Barat Irjen Pol. Suharyono, Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Wahyu Eko Purnomo, dan Komandan Lanud Sutan Sjahrir Kolonel Nav. Sani.

Baca juga: Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Sebelumnya pada Selasa pagi, Kepala Negara dan Ibu Negara mengunjungi Kabupaten Agam untuk meninjau lokasi terdampak bencana banjir bandang lahar dingin.

Keduanya mengunjungi kampung terdampak banjir di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Candung.

Kemudian kunjungan berlanjut ke posko pengungsian Batu Taba yang masih berada di Kabupaten Agam.

Saat memberikan keterangan usai kunjungan, Presiden Jokowi mengatakan, setidaknya diperlukan 56 sabo dam (bangunan penahan banjir lahar) untuk mengatasi persoalan banjir bandang lahar dingin di Sumatera Barat.

Baca juga: Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Menurut Presiden, saat ini hanya ada dua sabo dan terpasang di sepanjang jalur aliran lahar dingin Gunung Marapi.

"Untuk urusan lahar dingin betul ini memang setelah dihitung oleh Kementerian PUPR dibutuhkan sabo dam (sebanyak) 56. Yang sekarang baru ada dua. Sehingga diperlukan tambahan lagi yang banyak," ujar Jokowi.

"Saya perintahkan tahun ini harus dimulai (dibangun lagi) terutama di tempat-tempat yang sangat penting. Ada enam segera harus dimulai. Tadi saya sudah perintahkan Pak Dirjen, nanti akan saya perintah ke Menteri PUPR," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga mengevaluasi soal masih adanya korban banjir lahar dingin yang hingga kini belum ditemukan. Ada 14 korban yang statusnya masih hilang.

Baca juga: Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

"Mengenai evakuasi, mengenai yang belum ketemu, korban yang belum ketemu agar diupayakan. Tadi sudah saya sampaikan, yang meninggal segera akan diberikan santunan, kemudian yang rumahnya rusak untuk menenangkan beliau-beliau, masyarakat akan segera bantuannya diberikan," jelas Jokowi.

"Dan juga dimulai pembangunannya tetapi dengan catatan lahan untuk relokasi sudah ditetapkan Pak Bupati," tambahnya.

Adapun besaran santunan korban meninggal dunia akibat bencana banjir lahar dingin di Sumatera Barat sebesar Rp 15 juta per orang.

Sementara itu, besaran santunan rumah rusak berat Rp 60 juta, rumah rusak sedang Rp 30 juta dan rumah rusak ringan Rp 15 juta.

Baca juga: Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Santunan untuk korban meninggal dunia diberikan lewat Kementerian Sosial dan santunan perbaikan rumah diberikan lewat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

Nasional
Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Nasional
“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

Nasional
Perang Terhadap Judi 'Online', Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Perang Terhadap Judi "Online", Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Nasional
Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Nasional
Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com