JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan ide Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto untuk membentuk Presidential Club sangat cemerlang.
Zulhas pun mempertanyakan apakah rasa sakit hati lebih penting ketimbang memajukan Indonesia.
Adapun jika Presidential Club terbentuk, maka Prabowo selaku presiden yang bertugas ke depannya ingin mengundang Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) duduk bersama.
Baca juga: Soal Presidential Club, Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa
Hanya saja, hubungan Jokowi dan Megawati belakangan memanas karena Jokowi diduga kuat mendukung Prabowo-Gibran, bukan Ganjar-Mahfud sebagai kader PDI-P.
"Ide Pak Prabowo itu cemerlang, brilian. Saatnya kita ini bersatu. Apalah artinya sih sakit hati? Apalah artinya sih enggak enak? Ketimbang kita itu untuk Indonesia maju kita bersatu," ujar Zulhas saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/5/2024).
"Oleh karena itu, kita, saya berharap betul seluruh presiden-presiden, mantan-mantan presiden bersatu untuk bersama-sama memajukan Indonesia, sehingga 2045 kita jadi negara yang kita cita-citakan jadi negara maju itu," sambungnya.
Baca juga: Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu
Zulhas menjelaskan, Indonesia punya peluang besar untuk menjadi negara maju pada tahun 2045 mendatang.
Dia menilai, semua persyaratan untuk menjadi negara maju dimiliki Indonesia, mulai dari sumber daya manusia, sumber daya alam, hingga akses.
Hanya saja, kata Zulhas, ada satu hal lagi yang diperlukan, yakni persatuan kolaborasi kebersamaan.
"Jadi Pak Prabowo selalu mengatakan sakit hati dan sebagainya itu apalah artinya demi untuk Indonesia yang hebat dan maju. Jadi itu ide yang bagus sekali," imbuh Zulhas.
Sebelumnya, Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo pasti duduk bersama dengan para presiden RI pada waktu yang tepat.
Baca juga: Soal Presidential Club, Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu
Para presiden yang dimaksud ialah Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Joko Widodo (Jokowi).
"Insya Allah pada waktunya, Pak Prabowo pasti bertemu secara bersamaan, duduk bersama dengan Pak Jokowi, Pak SBY, dan Bu Megawati," ujar Dahnil saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Jumat (3/5/2024).
Dahnil mengatakan, Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap bertemu rutin dan berdiskusi tentang masalah strategis kebangsaan melalui perkumpulan yang dinamakan presidential club itu.
"Sehingga terjaga silaturahmi kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ucap dia.
Baca juga: Tanggapi Isu Presidential Club, PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?
Dahnil melanjutkan, Prabowo juga berharap agar para pemimpin Indonesia kompak, rukun, dan untuk guyub memikirkan serta bekerja demi kepentingan rakyat banyak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.