Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Kompas.com - 04/05/2024, 12:55 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyambut baik bergabungnya Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke dalam pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Diketahui, Nasdem dan PKB berasal dari Koalisi Persatuan untuk Perubahan yang mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Koalisi ini merupakan kompetitor terberat dari Koalisi Indonesia Maju yang mengusung pasangan Prabowo-Gibran.

Menurut Zulkifli, bergabungnya Nasdem dan PKB ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan merupakan peristiwa politik biasa.

"Kita biasa itu kalau sudah kelar pemilu ya sudah, jadi itu memberi pelajaran kepada masyarakat ya," ujar Zulkifli dalam sebuah wawancara, dikutip dari Youtube Kompas.com, Sabtu (4/5/2024).

Baca juga: Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Dalam dunia politik, Zulkifli mengatakan, perbedaan merupakan hal biasa. Akan tetapi, ia mengingatkan bahwa dalam berpolitik agar tidak membawa perasaan (baper).

Ia pun menyinggung jika dirinya pernah dicap murtad dan pengkhianat hanya karena mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

"Dulu saya dukung Prabowo katanya pengkhianat, murtad, ada itu yang ngomong begitu. Tapi kan sekarang yang dukung (selain Pranowo) itu gabung, jadi ya pokoknya gabung saja, jadi politik itu biasa gitu," katanya.

Zulkifli menambahkan peristiwa bergabungnya Nasdem dan PKB dalam pemerintahan Prabowo-Gibran bisa menjadi pelajaran untuk masyarakat.

Baca juga: PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Pelajaran itu setidaknya agar berpolitik jangan "baperan", apalagi sampai mengeluarkan kata pengkhianat dan murtad.

"Oleh karena itu saya minta masyarakat berpolitik itu biasa saja, jangan baperan. Dulu kan saya dukung Pak Prabowo, gabung Pak Jokowi, sekarang yang dukung yang lain gabung sama Pak Prabowo," jelas dia.

"Kan biasa saja, jadi ini juga memberikan pendidikan kepada masyarakat bahwa pilpres itu jangan sampai bawa hati, sampai musuhan, samapai mengatakan orang murtad segala, biasa saja," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com