Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Kompas.com - 26/04/2024, 14:54 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pertahanan RI Muhammad Herindra menerima kunjungan kehormatan Panglima Angkatan Udara Republic of Singapore Air Force (RSAF) Brigadir Jenderal Kelvin Fan Sui Siong di Ruang Manggala Yudha, Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2024).

Dalam kesempatan itu, Herindra menyampaikan bahwa Kemenhan RI mendukung penuh pola kerja sama militer antara Indonesia dan Singapura yang berpedoman pada prinsip kesetaraan, saling menguntungkan, dan menghormati kedaulatan serta keutuhan wilayah dan hukum internasional.

Herindra juga menyampaikan bahwa pada prinsipnya, Indonesia siap mengimplementasikan perjanjian kerja sama pertahanan atau defence cooperation agreement (DCA) antara Indonesia dan Singapura.

“Terkait dengan militay training area (MTA) di DCA yang nantinya akan digunakan oleh Angkatan Bersenjata Singapura, Kemenhan RI mengharapkan adanya koordinasi yang baik antara kedua pihak, sehingga penggunaan MTA tidak memberikan dampak buruk bagi masyarakat sekitar,” kata Kepala Biro Humas Setjen Kemenhan Brigjen Edwin Adrian Sumantha dalam keterangan tertulis, Jumat (26/4/2024).

Baca juga: Saat Wamenhan Prihatin Kendaraan Operasionalnya Lebih Bagus ketimbang Operasional Prajurit TNI di Perbatasan

Kemenhan melihat banyak potensi lain yang dapat dibangun untuk meningkatkan kolaborasi di bidang pertahanan dengan Singapura, seperti kerja sama latihan militer, pengamanan perairan dan mencegah pelanggaran lintas batas, serta program pendidikan.

Herindra juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Singapura selama Indonesia menjadi tuan rumah di ASEAN (ADMM) dan ADMM-Plus 2023.

“Kami yakin kerja sama yang erat antara Indonesia dan Singapura di bidang pertahanan akan membawa manfaat positif bagi kedua negara, serta mendorong stabilitas dan keamanan di kawasan,” kata Herindra.

“Kami juga optimistis bahwa setelah berlakunya DCA, interaksi kerja sama pertahanan dan militer akan semakin signifikan. Hal ini juga akan berdampak pada peningkatan sumber daya manusia pertahanan kedua negara,” ujar dia.

Pemerintah Indonesia dan Singapura kembali meneken perjanjian pertahanan terkait "peminjaman" wilayah latihan militer, setelah pada tahun 2007 perjanjian yang sama tak diratifikasi.

Baca juga: Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Perjanjian yang dimaksud adalah Defence Cooperation Agreement (DCA) yang mengizinkan pesawat tempur Singapura menggunakan ruang udara tertentu Indonesia, untuk latihan.

Sebenarnya, perjanjian serupa pernah dilakukan di era Presiden Soeharto tepatnya tahun 1996 hingga 2001. Setelah tak diperpanjang lagi, kesepakatan yang sama sempat digagas pada 2007.

Perjanjian ini satu paket dengan kesepakatan mengenai flight information region (FIR) dan ekstradisi buronan, sama seperti yang baru diteken di Bintan, Kepuluan Riau, pada 25 Januari 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com