Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Kompas.com - 26/04/2024, 09:39 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidak hanya memastikan kelancaran arus mudik dan balik di jalur darat, PT Pertamina Patra Niaga (PPN) juga memastikan kelancaran perjalanan bagi pengguna pesawat udara.

Pada 2024, tercatat sebanyak 7,4 juta masyarakat menggunakan pesawat dengan lebih dari 55.000 pergerakan pesawat selama periode Ramadhan dan Idul Fitri.

Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PPN Maya Kusmaya mengatakan bahwa konsumsi avtur mengalami peningkatan signifikan selama puncak arus mudik Lebaran, yang terjadi dari Jumat (5/4/2024) hingga Minggu (5/4/2024), serta puncak arus balik Lebaran pada Senin (15/4/2024).

Baca juga: Sukses Layani Jutaan Pemudik, Satgas Rafi Pertamina 2024 Resmi Ditutup

“Selama periode Satuan Tugas (Satgas) Ramadhan dan Idul Fitri (Rafi), konsumsi avtur naik sekitar 10,7 persen (dibandingkan dengan hari-hari biasa). Meskipun peningkatan ini melebihi proyeksi awal, kami dapat memenuhinya dengan baik,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima oleh Kompas.com, Jumat (26/4/2024).

Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PPN Maya Kusmaya.DOK. Humas Pertamina Patra Niaga Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PPN Maya Kusmaya.

Pertamina Patra Niaga mencatat bahwa puncak kenaikan konsumsi avtur terjadi pada Sabtu (6/4/2024) (H-4), meningkat sebesar 31 persen dibandingkan dengan hari biasa.

Sementara itu, pada arus balik, puncak konsumsi terjadi pada Senin (15/4/2024) (H+5), meningkat sebesar 18 persen dibandingkan dengan konsumsi normal.

“Untuk memastikan ketersediaan avtur, selama libur Lebaran, PPN terus menjaga stok avtur di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dalam kondisi aman,” tutur Maya Kusmaya.

Baca juga: Bandara Ditutup, padahal Tampung Maskapai Penerbangan Internasional

Selain itu, lanjut dia, tim PPN juga siaga 24 jam untuk berkoordinasi dengan maskapai dan otoritas bandara dalam mengantisipasi layanan dan penambahan jadwal penerbangan.

Dalam periode Idul Fitri lalu, terjadi lonjakan penyaluran tertinggi di beberapa bandara, antara lain Bandara Ngurah Rai Bali sebesar 16 persen, Bandara Soekarno-Hatta Jakarta 13 persen, Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Halim Perdana Kusuma masing-masing 10 persen, serta Bandara Hasanuddin Makassar 5 persen.

Untuk memastikan layanan avtur saat lonjakan konsumsi pada momen besar seperti Idul Fitri, Maya Kusmaya mengungkapkan bahwa PPN selalu memiliki strategi utama, yaitu menjaga ketahanan stok avtur dan menyiagakan tim untuk memantau proses penyaluran secara real-time serta layanan avtur kepada maskapai penerbangan.

Baca juga: Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

“Kami mengemban amanah penting dalam penyaluran avtur pada momen-momen besar seperti libur panjang, hari raya, atau saat musim haji. Ini membutuhkan kesiapan ekstra, tidak hanya di bandara besar, tetapi juga di bandara perintis,” jelas Maya Kusmaya.

Ia menyebut bahwa berbagai amanah yang diemban PPN merupakan peran penting untuk menunjang konektivitas masyarakat.

Maya Kusmaya pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan instansi yang telah mendukung upaya PPN.

Baca juga: Sandiaga Optimistis Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Timbulkan Gejolak

“Kami akan terus memperkuat koordinasi untuk memastikan penyaluran avtur dapat dilayani dengan maksimal,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com