JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berpandangan, tidak perlu ada transisi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subianto yang akan mulai menjabat pada Oktober 2024.
Sebab, Prabowo berjanji bakal melanjutkan program-program yang telah dikerjakan oleh pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Saya pikir karena pemerintahan Pak Prabowo ini melanjutkan pemerintahan Pak Jokowi, kami, saya kira tentu tidak perlu lagi ada transisi," kata Ma'ruf dalam keterangan pers di Bandung, Rabu (24/4/2024).
Baca juga: Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo
Menurut Ma'ruf, pergantian kekuasaan dari Jokowi ke Prabowo akan berjalan secara otomatis.
Apalagi, Jokowi sudah sering melibatkan Menteri Pertahanan tersebut dalam beberapa sidang kabinet.
"Artinya perpindahannya itu secara otomatis di beberapa sidang kabinet, kebetulan Pak Prabowo ikut sudah ikut sudah beberapa kali sehingga menurut saya tidak perlu ada transisi lagi," kata Ma'ruf.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan tak akan membentuk tim transisi untuk mempersiapkan pergantian pemerintahan ke calon presiden dan calon wakil presiden terpilih hasil Pilpres 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Presiden, ia dan pemerintahan saat ini hanya menyiapkan agar pergantian pemerintahan berjalan mulus dan baik.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak
Dengan begitu, nantinya Prabowo dan Gibran bisa langsung bekerja setelah dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029 pada 20 Oktober.
"Kita itu menyiapkan agar transisinya itu bisa berjalan mulus dan baik sehingga presiden dan wakil presiden terpilih bisa langsung bekerja setelah dilantik. Kalau itu juga diminta dari presiden dan wakil presiden terpilih," ujar Jokowi di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.