JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menyampaikan dukacita atas meninggalnya mantan Wakil Ketua MPR Mooryati Soedibyo pada Rabu (24/4/2024) dini hari di usia 96 tahun.
Basarah menyebut Mooryati sebagai tokoh perempuan inspiratif di Indonesia yang punya cita-cita memajukan bangsa.
Menurut Basarah, sebagian besar hidup Mooryati telah didedikasikan untuk memajukan peran perempuan-perempuan di Indonesia.
“Ibu Mooryati merupakan salah satu sosok Kartini di era modern. Beliau sosok inspiratif yang selama ini mengabdikan hidupnya untuk kemajuan bangsa, terutama kaum perempuan. Saya atas nama pribadi dan keluarga, serta selaku pimpinan MPR, berduka atas kepergian Ibu Mooryati Soedibyo," kata Basarah kepada Kompas.com, Rabu.
Baca juga: Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Basarah mengatakan, kiprah Mooryati untuk bangsa Indonesia tercermin dari semangatnya menggali, memperkenalkan dan memajukan tanaman-tanaman herbal asli Indonesia yang diramu untuk kesehatan dan kecantikan.
Tak heran, kata dia, apabila Mooryati dikenal sebagai ‘Empu Jamu’ baik di Tanah Air dan dunia internasional.
“Semangat yang dimiliki dan apa yang dilakukan Ibu Mooryati juga dilakukan oleh Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri. Kedua tokoh perempuan Indonesia ini sama-sama bertekad agar tanaman-tanaman herbal atau jamu tradisional Indonesia bisa menjadi rujukan utama untuk kesehatan dan kebugaran tubuh," ungkap Basarah.
"Ini merupakan sikap terpuji dari tokoh-tokoh perempuan Indonesia yang ingin memajukan kearifan lokal,” sambungnya.
Di bidang politik, Basarah menyebutkan bahwa kiprah Mooryati memajukan bangsa juga tercermin saat dirinya menjadi salah satu pimpinan MPR periode 2004-2009.
Mooryati juga pernah menjadi anggota Panitia Ad Hoc III DPD, yang antara lain membidangi masalah pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan, termasuk kesejahteraan perempuan.
“Selain fokus terhadap kemajuan perempuan Indonesia, beliau juga selalu berpesan agar semangat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia harus terus dijaga dan dibela sepanjang masa untuk generasi sekarang dan yang mendatang. Semangat kebangsaan itu yang akan terus diingat,” ujar Ketua DPP PDI-P ini.
Sebelumnya diberitakan, pendiri Mustika Ratu dan Yayasan Puteri Indonesia (YPI), Mooryati Soedibyo, meninggal dunia pada Rabu dini hari.
Mooryati merupakan ibu dari anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Putri Kuswisnuwardhani.
Baca juga: Mooryati Soedibyo, Dian Sastro, dan Metakognisi Susi Pudjiastuti
Kabar meninggalnya Mooryati dikonfirmasi oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan, Muhamad Mardiono.
Saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu, Mardiono menyatakan mendapat kabar dukacita langsung dari Putri Kuswisnuwardhani pada Rabu dini hari.
"Berita duka itu saya terima dari Ibu Putri pada pukul 01.44 dini hari," kata Mardiono lewat pesan WhatsApp.
Dalam kabar dukacita yang disampaikan Putri, dijelaskan bahwa Mooryati Soedibyo meninggal sekitar pukul 01.00 WIB dalam usia 96 tahun.
Jenazah Mooryati disemayamkan di rumah duka, Jalan Mangunsarkoro Nomor 69, Menteng, Jakarta Pusat.
Setelahnya, jenazah akan diberangkatkan ke pemakaman di Tapos, Bogor, dari rumah duka setelah zuhur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.