Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakorlantas Imbau Pemudik Istirahat Keluar Tol Saat "Rest Area" Penuh, Masuk Lagi Gratis

Kompas.com - 06/04/2024, 08:02 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Aan Suhanan mengimbau para pemudik untuk beristirahat keluar tol apabila kondisi rest area sudah penuh.

Ia juga meminta para pemudik untuk tak beristirahat di bahu jalan tol jika sudah lelah menyetir. Hal ini bertujuan agar perjalanan mudik berjalan aman dan lancar.

"Jadi kita mengimbau untuk yang sudah lelah, perlu istirahat. Kalau rest area sudah penuh, jangan berhenti di bahu jalan karena ini berbahaya ya," kata Aan di Km 72 Tol Cipali, Jawa Barat, Jumat (5/4/2024).

Baca juga: Pemerintah Siapkan Posko Kesehatan di Rest Area, Tekan Angka Kematian Saat Mudik Lebaran

"Kemudian silakan keluar di exit tol terdekat karena di situ di arteri ini sudah disiapkan rest area, banyak juga tempat makan kuliner di sana, silakan untuk istirahat di luar jalan tol," imbuh dia.

Aan menyebut area jalan arteri sekitar jalan tol sudah dipenuhi dengan tempat makan dan istirahat.

Dia pun memastikan pengendara yang hendak kembali masuk tol tidak akan dikenakan biaya tambahan.

"Masuk lagi, tidak ada penambahan tarif, artinya tarifnya sama, keluar masuk sama dan malah dapat diskon nanti pada saat kembali ya," tegas Aan.

Untuk mencegah kepadatan di area rest area jalan tol, Korlantas juga telah berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam hal pengaturan kendaraan keluar dan masuk, serta pembatasan waktu istirahat.

"Jadi tidak sampai buka tutup di (rest area Km) 57, tapi pada saat nanti mungkin sudah overload, sudah tidak ada tempat parkir lagi kita akan melakukan buka tutup rest area," ucap dia

Baca juga: One Way Mudik Lebaran 2024 Mulai Diberlakukan di Km 72 Tol Cipali hingga Km 414 Kalikangkung

Lebih lanjut, ia berharap semua masyarakat memiliki kesadaran untuk patuh dan taat dengan aturan yang berlaku demi keselamatan dirinya maupun orang lain.

Aan mengimbau pemudik yang mengikuti one way untuk tetap menjaga kecepatan berkendara, tidak mengebut di jalan, mengikuti arahan petugas, mengikuti rambu-rambu lalu lintas, dan tidak berjalan zig-zag sehingga bisa selamat sampai tujuan.

"Kita maksudnya mau bersilaturahmi ke kampung halaman, kalau terjadi sesuatu kan ini menjadi sebaliknya. Jadi kita berharap tidak harus kita menilang, lebih baik itu dari kesadaran diri sendiri untuk kebersamaan, untuk toleransi di jalan selama mudik dan balik ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com