Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di DPR, PT Timah Ungkap Alasan Merugi Rp 450 Miliar

Kompas.com - 02/04/2024, 22:48 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama (Dirut) PT Timah Tbk Ahmad Dani Virsal mengungkapkan, perusahaan yang dia pimpin saat ini merugi hingga Rp 450 miliar.

Dani menyebut PT Timah merugi segitu banyaknya karena harga jual sedang menurun dan mengakibatkan pendapatan dari penjualan perusahaan menurun.

Hal tersebut Dani sampaikan dalam rapat dengar pendapat antara PT Timah dan Komisi VI DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/4/2024).

"Dari sisi kinerja keuangan, penurunan volume penjualan logam dan karena ada penurunan harga jual logam, maka pendapatan perusahaan juga menurun. Jadi dari tahun sebelumnya tahun 2022 itu sekitar Rp 12 triliun menjadi hanya Rp 8 triliun di tahun 2023. Begitu juga dengan EBITDA mengalami penurunan sebesar 71 persen dari sebelumnya Rp 2,3 triliun menjadi Rp 684 miliar saja," ujar Dani.

Baca juga: PT Timah Buka-bukaan Alasan Rugi Rp 450 Miliar di 2023

Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron lantas mempertanyakan kenapa PT Timah bisa rugi hingga Rp 450 miliar.

Herman menilai, pendapatan PT Timah sangat anjlok dari tahun-tahun sebelumnya.

"Tapi kenapa kemudian dari EBITDA Rp 684 miliar, kemudian menjadi minus Rp 450 miliar? Apa faktor utama yang jadi malah rugi? Bahkan kalau dilihat dari pendapatan kan anjlok sekali ke EBITDA hanya Rp 684 miliar. Apa yang menyebabkan itu?" ujar Herman.

Dani mengakui, produksi PT Timah mengalami penurunan yang sangat jomplang.

Terlebih, beban operasional perusahaan masih tetap tinggi meski produksinya menurun.

"Bebannya tetap, peak cost-nya tetap. Tapi pendapatan kita jauh menurun karena produksinya juga jauh menurun. Produksi menurun ditambah parah lagi harga jual timah juga menurun sehingga pendapatan itu jomplang jauh sekali," tutur Dani.


Dalam catatan yang dipaparkan Dani, PT Timah tercatat turun 33 persen di tahun 2023 menjadi hanya Rp 8,39 triliun, padahal di tahun 2022 sempat menyentuh Rp 12,5 triliun.

Baca juga: Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Walhasil, PT Timah mengalami rugi bersih Rp 450 miliar, padahal di tahun 2022 sempat mendapatkan laba hingga Rp 1,04 triliun.

Terkait harga timah turun, Dani mengungkit dunia yang tengah kebanjiran pasokan timah yang membuat harganya turun.

Menurut Dani, harga rata-rata timah per metrik ton mengalami penurunan sejak tahun 2021.

Pada 2021, harga rata-rata mencapai 32.169 dollar AS, kemudian turun di 2022 menjadi  31.474 dollar AS, hingga akhirnya di 2023 menjadi 26.583 dollar AS per metrik ton.

"Penurunan produksi, harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply," ucap Dani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com