Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Kompas.com - 29/03/2024, 20:39 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan pihaknya terbuka terhadap wacana pertemuan antara capres pemenang Pemilu 2024 dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Airlangga mengaitkan wacana pertemuan tersebut dengan periode kritis di Indonesia selama 10 tahun ke depan.

Hal tersebut Airlangga sampaikan usai menggelar acara buka puasa bersama Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat (29/3/2024).

Baca juga: Gerindra: Prabowo dan Megawati Bertemu dalam Waktu Dekat

"Partai Golkar adalah partai terbuka. Dan yang paling penting 10 tahun ke depan bagi Golkar dalam periode yang dalam tanda petik critical bahwa dalam bonus demografi ini harus netes prasyaratnya harus stabil sehingga program bisa didorong. Dan juga tentu kita harus tumbuh di atas 6 persen," ujar Airlangga.

Airlangga menjelaskan, periode kritis ini membuat pihaknya terbuka terhadap siapa pun yang ingin Indonesia maju.

Lalu, Airlangga menegaskan Prabowo memiliki hubungan yang baik dengan seluruh partai, termasuk lawan politik.

"Ke depan seperti disampaikan dalam kampanye bahwa beliau akan menjadi presiden seluruh rakyat Indonesia, baik yang memilih atau yang tidak memilih," imbuhnya.


Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Prabowo akan bertemu Megawati dalam waktu dekat.

Muzani membeberkan, baik kader Gerindra maupun PDI-P sama-sama menginginkan kedua ketum tersebut bertemu.

"Saya yakin, dalam waktu pendek ini kedua beliau bisa bertemu, karena semua pihak juga mengharapkan ketuanya bisa bertemu," ujar Muzani saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (26/3/2024) malam.

Baca juga: Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Muzani menjelaskan, pertemuan Prabowo dengan Megawati hanya soal mencocokkan waktu saja.

Pasalnya, kata dia, Prabowo saat ini masih memiliki banyak agenda yang harus dilakukan.

Di lain sisi, Muzani mendengar Megawati juga sibuk di bulan Ramadhan 2024 ini.

"Pak Prabowo masih banyak agenda-agenda yang harus dilakukan. Utamanya di dalam beberapa kesempatan terakhir ini. Sebaliknya Bu Mega juga selama bulan Ramadhan ini juga konon agendanya juga padat," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com