JAKARTA, KOMPAS.com - Hakim Konstitusi Suhartoyo menegur Kuasa Hukum Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hifdzil Alim dalam sidang sengketa hasil Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 yang digelar di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Hifdzil ditegur ketika menyampaikan puja-puji ke Ketua KPU RI Hasyim Ay’ari di hadapan Majelis Hakim MK.
Momen ini berawal ketika Hifdzil menyampaikan pembelaan untuk KPU atas tudingan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Diwakili Hifdzil, KPU membantah bahwa pihaknya tidak independen dan berpihak ke salah satu pasangan capres-cawapres tertentu dalam penyelenggaraan Pilpres 2024.
KPU juga mementahkan tudingan Ganjar-Mahfud yang menyebut instrumen penegakan hukum terkait pemilu saat ini tidak efektif. Selain itu, KPU juga tak setuju jika Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) disebut tidak efektif dalam menyelesaikan pelanggaran pemilu.
“Adalah dalil yang emosional tendensius dan cenderung tidak rasional,” kata Hifdzil.
Hifdzil lantas menyinggung tuduhan Ganjar-Mahfud yang menyebut bahwa Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) melindungi Hasyim Asy’ari karena Ketua KPU RI itu dianggap tidak mengindahkan putusan pelanggaran etik.
“Bahwa terhadap dalil pemohon yang menyatakan langkah DKPP untuk melindungi Hasyim Asy’ari, kami menghitung, Yang Mulia, nama Hasyim Asy’ari disebut sekitar 33 kali, Yang Mulia, luar biasa sekali, —selaku Ketua KPU, menurut termohon hal itu tidak benar,” kata Hifdzil.
KPU mengeklaim, pelanggaran etik yang dilakukan Hasyim tidak sebanyak pelanggaran yang dicatatkan oleh Ketua KPU RI periode 2017-2022, Arief Budiman.
“Faktanya, jika diperbandingkan dengan KPU periode sebelumnya, pelanggaran terhadap Ketua KPU lebih banyak pada periode yang lalu,” ujar Hifdzil.
Hifdzil lalu mengatakan bahwa KPU di bawah pimpinan Hasyim tetap mampu menyelenggarakan Pemilu 2024 dengan baik. Ia juga menyampaikan pujian ke Hasyim.
“Meskipun disebut bolak-balik Ketua KPU Hasyim Asyari, pemilu tetap terlaksana dan akuntabilitas integritas penyelenggaraan pemilu tetap terjaga. Hebat sekali berarti Pak Hasyim ini,” kata Hifdzil.
Saat mendengar pernyataan Hifdzil itulah, Suhartoyo yang juga Ketua MK itu menyampaikan teguran.
“(Disampaikan) yang tertulis, Pak, jangan ditambah-tambah begitu,” kata Suhartoyo.
Merespons Suhartoyo, Hifdzil tertawa. Ia juga menjawab, “Siap, Yang Mulia”.