Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY Singgung Koalisi Lama, Demokrat: Kalah Pilpres Apa yang Mau Diperjuangkan?

Kompas.com - 25/03/2024, 05:21 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan sudah tepat pihaknya beralih koalisi untuk mendukung calon presiden (capres) pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Prabowo Subianto.

Baginya, pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebutkan berada di koalisi lama bakal hancur lebur sudah benar.

“Jadi sudah tepat lah kalau Mas AHY menyampaikan kalau kita masih di tempat yang lama, kita akan hancur lebur, kita akan gagal, kalah di pilpres. Mohon maaf, kalau kita kalah di pilpres apa yang mau diperjuangkan?” ujar Herzaky pada Kompas.com, Senin (25/3/2024).

Baca juga: AHY: Kita Kalah dalam Pileg tapi Kita Menang Besar di Perang Pilpres

Ia menyebutkan, selama 19 tahun, Demokrat telah mengambil pelajaran bahwa berada di luar pemerintahan tak memiliki cukup langkah efektif untuk membantu aspirasi masyarakat.

Menurut Herzaky, partai politik (parpol) bakal kesulitan mendorong harapan dari konstituennya jika tak memenangkan pilpres.

“Harapan masyarakat yang diberikan pada kami, apa yang bisa kami perjuangkan? kita di luar pemerintahan kok, hanya bisa memberikan saran, memberikan kritik,” sebut dia.

Tapi, situasi berbeda jika Demokrat berada di dalam pemerintahan. Herzaky mengklaim, pihaknya memiliki cukup kekuatan untuk mendorong aspirasi masyarakat segera dieksekusi dalam kebijakan.

Baca juga: Kritik Koalisi Perubahan, AHY: Belum Selesai Sudah Ke Sana Kemari

“Tapi kalau kita di dalam pemerintahan kita bisa benar-benar mewujudkan langsung lewat kebijakan, menyampaikan (pada) Pak Prabowo, dan duduk nyaman bersama Pak Presiden, dan menteri-menteri dari kami yang dipercaya Pak Prabowo, kan enak. Tenang kasih masukan dan bisa cepat dipertimbangkan dan dieksekusi,” imbuh dia.

Sebelumnya, dalam acara Silaturahmi dan Buka Bersama Kader Demokrat di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu (23/3/2024), AHY meminta para kadernya untuk bersyukur menerima hasil Pemilu 2024.

Meskipun, ia mengaku tak puas dengan hasil pemilihan legislatif (pileg), tapi Demokrat bisa membantu pemenangan Prabowo.

Baca juga: Respons PKS soal AHY Sebut Demokrat Hancur Lebur jika Masih di Koalisi Lama

Sementara, jika berada di koalisi lama, AHY memandang Demokrat bisa hancur lebur pada Pemilu 2024.

Diketahui Demokrat sempat menjadi bagian dari Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Tapi, pada awal September 2023, Demokrat angkat kaki setelah Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh membangun kesepakatan dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mencalonkan Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com