JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memberikan nasehat terkait Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang tidak lolos ambang batas parlemen berdasarkan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Nasehat itu disampaikan Presiden Jokowi saat menanggapi candaan dari Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia soal suara PPP di Pemilu 2024.
Sandiaga menjelaskan, ia tidak merasa tersinggung dengan candaan yang disampaikan Bahlil di hadapan Presiden Jokowi dan para menteri itu.
"Enggak (tersinggung). Orang kita teman dari kecil. Jadi Pak Presiden juga ketawa, terus bilang 'Banyakin doa, Pak Sandi. Upayanya sudah, doanya tambahin'," kata Sandiaga sambil menirukan pesan dari Presiden Jokowi.
Baca juga: Momen Bahlil Sindir PPP Gagal ke Senayan, Jokowi dan Para Menteri Spontan Tertawa...
Saat ditanya lebih lanjut soal apakah ada pesan khusus dari Presiden kepadanya terkait PPP yang tak lolos ke Senayan, Sandiaga mengaku tidak ada.
"Enggak (tidak ada). Cuman pas Pak Bahlil guyon (bercanda) suaranya kurang sedikit 4 persen, Pak Presiden bilang tambahin doanya. Gitu," tambah Sandiaga.
Sebagaimana diketahui, PPP untuk kali pertama dalam sejarah gagal mendapatkan kursi DPR di Senayan berdasarkan hasil perolehan suara Pemilu 2024.
Hal ini terjadi karena PPP gagal memenuhi ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen.
Baca juga: Kiprah PPP di Pemilu, Pertama Kali dalam Sejarah Gagal ke Senayan
Berdasarkan hasil rekapitulasi tingkat nasional yang dilakukan KPU RI pada Rabu (20/3/2024) malam, PPP mendapatkan 5.878.777 suara dari total 84 daerah pemilihan (dapil) di 38 provinsi Indonesia.
Ini berarti, PPP hanya meraup 3,87 persen suara dari total 151.796.630 suara sah Pileg 2024.
Sindiran Bahlil
Momen disindirnya PPP terjadi saat Presiden Joko Widodo dan anggota Kabinet Indonesia Maju melaporkan surat pemberitahuan (SPT) pajak di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat (22/3/2024).
Usai melakukan pelaporan, Kepala Negara dan para menteri dan kepala instansi berfoto bersama Presiden Jokowi, lalu dilanjutkan sesi saling beramah-tamah.
Saat itu lah terjadi momen menarik ketika Bahlil melontarkan candaan soal pembayaran pajak yang dikaitkan dengan pemilihan umum.
Bahlil menyatakan ke Presiden Jokowi bahwa sebenarnya Sandiaga akan membayar pajak dalam jumlah lebih.