Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Polhukam: AS Bangun AUKUS dan QUAD untuk Bendung China di LCS

Kompas.com - 20/03/2024, 07:47 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa sengketa di Laut China Selatan makin kompleks.

Hal itu dikatakan Hadi saat didapuk sebagai pembicara kunci dalam webinar yang diselenggarakan Indonesia Strategic and Defence Studies bertajuk “Menjaga Kedaulatan dan Mencari Kawan di Laut China Selatan”, Selasa (19/3/2024).

“Sengketa wilayah ini menjadi semakin kompleks dengan menguatnya rivalitas geopolitik major powers di kawasan, utamanya antara Amerika Serikat dan China,” ujar Hadi.

Hadi mengatakan, sikap asertif dan agresif China di Laut China Selatan diikuti oleh peningkatan kehadiran militer lawan, utamanya AS dan sekutunya.

Baca juga: Menko Polhukam: RI Konsisten Sampaikan Keberatan Peta 10-Dash Line China

Diketahui, AS membentuk aliansi AUKUS beranggotakan AS, Australia, dan Inggris serta aliansi QUAD beranggotakan AS, Jepang, India, dan Australia.

Dua aliansi itu, kata Hadi, untuk membendung China di kawasan.

“Amerika Serikat membangun kekuatan aliansi yaitu AUKUS dan QUAD, untuk membendung pengaruh China di kawasan. AS ingin menegaskan agar prinsip freedom of navigation tetap berlaku di LCS,” ujar Hadi.

Indonesia aktif berperan melaksanakan perdamaian, termasuk di LCS, sebagaimana yang diamanatkan Pembukaan UUD 1945 Alinea 4.

“Kita tidak ingin melihat wilayah LCS justru dijadikan ajang proyeksi kekuatan negara major powers dan menjadi episentrum konflik. Kita harus mampu mengubah Laut China Selatan menjadi “Sea of Peace”,” kata Hadi.

Baca juga: Menko Polhukam: Kita Tak Ingin Ada Perang Terbuka di Laut China Selatan

Indonesia, lanjut Hadi, terus menyerukan agar semua pihak menahan diri dari aksi yang dapat memicu insiden, menjaga status quo, serta menggunakan cara-cara non-kekerasan dan perundingan damai yang berdasarkan norma hukum internasional.

Indonesia berperan aktif menjaga perdamaian di LCS melalui kerangka kerja sama bilateral maupun regional di ASEAN.

“Dalam kerangka ASEAN, dialog dan kerja sama diwujudkan melalui upaya penyusunan dokumen Code of Conduct on South China Sea (COC) antara ASEAN dan China. COC ditujukan untuk mengelola tata perilaku negara di LCS guna menghindarkan terjadinya insiden dan sekaligus mengelola insiden, apabila terjadi,” ucap Hadi.

Namun, kata Hadi, proses perundingan COC melalui forum ASEAN-China Joint Working Group on COC berjalan lambat.

“Atas inisiatif dan dorongan Indonesia sebagai Ketua ASEAN pada tahun 2023 lalu, ASEAN dan China berhasil menyepakati percepatan perundingan COC. Kita menargetkan COC dapat difinalisasi dalam kurun waktu tiga tahun, yaitu pada tahun 2025,” kata Hadi.

Baca juga: Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Hadi menyebutkan, forum perundingan ASEAN-China Joint Working Group on COC juga telah terbukti menjadi saluran komunikasi yang efektif untuk membahas situasi dan insiden terkini yang terjadi di LCS.

“Negara-negara ASEAN dan China dapat secara langsung menyampaikan protes, sanggahan, dan konfirmasi atas insiden-insiden yang terjadi,” kata Hadi.

Atas inisiatif Indonesia, pada 2019, ASEAN juga berhasil menyepakati ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).

AOIP menjunjung prinsip sentralitas ASEAN serta bersifat inklusif dengan merangkul seluruh negara major powers, termasuk Amerika Serikat dan China.

“Ke depan, AOIP diharapkan dapat menjadi building block arsitektur keamanan regional yang mampu menjaga perdamaian, stabilitas, dan keamanan ASEAN dan Indo-Pasifik,” tutur Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com