JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengklaim bahwa situasi di media sosial usai pemilihan umum (Pemilu) 2024 lebih baik ketimbang situasi usai Pemilu 2019.
Hal ini disampaikan Budi Arie usai mengikuti rapat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2024).
“Rapat hari ini sudah membahas antisipasi dan langkah-langkah di ranah komunikasi, khususnya di ruang digital kita. Dan memang menurut data-data, suasana lebih baik dibanding Pemilu 2019. Sangat lebih baik,” kata Budi Arie dalam konferensi pers, Selasa.
Budi Arie juga mengatakan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah men-take down atau menurunkan 1.971 berita hoaks atau berita bohong terkait Pemilu 2024.
Baca juga: Kemenkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024
Budi Arie mengatakan, ada 3.235 berita hoaks terkait Pemilu 2024. Namun, yang di-take down hanya 1.971.
“Karena yang sisa itu 1.000 sekian itu enggak masuk akal. Jadi enggak usah di-take down. Distempelin hoaks saja,” ujar Budi Arie.
Penurunan berita hoaks tersebut dilakukan Kemenkominfo pada 17 Juli 2023 hingga 18 Maret 2024.
Budi Arie juga menyebutkan, sekitar 92 persen kebisingan di media sosial dilakukan oleh para buzzer atau pendengung.
“Dan juga yang agak vital ini adalah bahwa hampir 92 persen kebisingan ruang digital kita ini ternyata diisi para buzzer,” kata dia.
Baca juga: Data Kemenkominfo, Hoaks Pemilu Meningkat Jelang Pemungutan Suara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.