JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Herwyn Malonda mengatakan, tidak ada larangan bagi siapa pun untuk mendatangi pemungutan suara ulang (PSU) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Herwyn merespons kehadiran sejumlah caleg DPR RI seperti Masinton Pasaribu dan Uya Kuya yang mendatangi PSU di Kuala Lumpur.
Meski begitu, Herwyn mengaku belum mendapat laporan perihal kehadiran caleg-caleg DPR tersebut.
"Saya belum mendapat laporan. Bagi Bawaslu sebenarnya tidak ada larangan bagi siapa saja untuk hadir di pemungutan suara," ujar Herwyn saat ditemui di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2024).
Baca juga: Uya Kuya Akui Sengaja ke Kuala Lumpur Bareng Caleg Lain saat Pemilu Ulang
Herwyn menyampaikan, yang terpenting para caleg DPR itu tidak berkampanye.
Selain itu, kata dia, mereka juga tidak boleh mengarahkan pemilih untuk memilih sosok tertentu.
"Asalkan tidak melakukan perbuatan atau tindakan yang bisa mengarah kepada satu, kampanye, kemudian kedua mengarahkan pemilih supaya memilih yang bersangkutan. Nah ini yang lagi kita tunggu dari Kuala Lumpur," kata dia.
Adapun Masinton dan Uya Kuya merupakan caleg DPR Dapil II Jakarta yang meliputi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri.
Sebelumnya, sejumlah calon anggota legislatif (caleg) DPR RI daerah pemilihan Jakarta II (Jakarta Pusat, Selatan, dan Luar Negeri), disebut hadir saat pemungutan suara ulang (PSU) di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (10/3/2024).
Baca juga: Sejumlah Caleg Disebut Datangi Lokasi Pemilu Ulang di Kuala Lumpur, Ada Uya Kuya dan Masinton
Hal tersebut ditemukan beberapa pemantau pemilu terakreditasi oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, antara lain Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) dan Migrant CARE.
Kedua lembaga itu sedang melakukan pemantauan langsung di Kuala Lumpur.
Mereka menyebut, di sana ada beberapa anggota DPR RI petahana yang juga kini maju sebagai caleg, di antaranya caleg PDI-P Masinton Pasaribu dan caleg PPP Achmad Baidowi alias Awiek.
Hadir pula selebritas Uya Kuya yang maju sebagai caleg PAN.
"Para caleg itu brutal-brutal. Artinya mereka pokoknya gimana caranya bisa mendapatkan suara di kesempatan terakhir ini," kata staf Migrant CARE yang hadir di Kuala Lumpur, Santosa, kepada Kompas.com.
Mereka tidak menyambangi langsung lokasi pencoblosan yang dipusatkan di World Trade Center (WTC), tetapi berkeliaran di sekitar lokasi tersebut.
Uya Kuya, misalnya, dilaporkan hanya "ngopi-ngopi" di samping Gedung WTC, dekat hotel Sari Pan Pacific. Namun, keberadaannya kerap kali terlihat.
"Ada orang lihat dia otomatis ngajak foto, akan dia layani," kata Santosa.
Ini bukan kali pertama bagi Uya Kuya melakukan hal ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.