Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Peringati Hari Perempuan Sedunia, Fahira Idris: “Dunia Akan Lebih Sejahtera Jika Perempuan Berdaya”

Kompas.com - 10/03/2024, 15:01 WIB
Sheila Respati

Penulis

KOMPAS.com – Perempuan di seluruh dunia masih menghadapi beberapa persoalan besar saat ini, salah satunya akses yang terbatas kepada sumber daya ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari ketimpangan yang terjadi dalam hal pendapatan dan kesempatan kerja.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang juga merupakan aktivis perempuan, Fahira Idris, mengatakan bahwa banyak negara di dunia yang belum memiliki kebijakan optimal untuk meningkatkan kiprah perempuan dalam berbagai bidang pembangunan.

Menurutnya, negara-negara di dunia perlu menerapkan strategi untuk memperkecil ketimpangan. Strategi tersebut mencakup membuka akses sumber daya ekonomi seluas-luasnya dan pasar tenaga kerja, memperbaiki kondisi pasar tenaga kerja, meningkatkan kewirausahaan, serta menghapus kekerasan terhadap perempuan.

“Ketimpangan gender, terutama dalam bidang ekonomi, menjadi faktor signifikan yang mendorong ketimpangan besar di dunia saat ini. Oleh karena itu, sudah saatnya akses perempuan terhadap sumber daya ekonomi dibuka seluas-luasnya agar lebih berdaya. Dengan demikian, bangsa-bangsa atau negara di dunia bisa lebih sejahtera,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (10/3/2024).

Baca juga: Raih Suara Terbanyak dalam Pileg DPD, Fahira Idris: Terima Kasih Warga Jakarta Atas Amanahnya

Keberdayaan, menurut Fahira, ditandai dengan perempuan dapat ikut berpartisipasi dan berkiprah dalam semua aspek kehidupan serta pembangunan tanpa terkecuali. Hal ini sejalan dengan tema Hari Perempian Sedunia 2024, yakni “Inspire Inclusion” yang menekankan pentingnya peran inklusi dalam kesetaraan gender.

Fahira melanjutkan, tema tersebut menunjukkan perlunya aksi konkret dan efektif untuk membuka halangan dan menghilangkan stereotip terhadap perempuan.

“Ciptakan lingkungan du mana semua perempuan dihargai dan dihormati. Artinya, pemberdayaan perempuan tidak mengurangi keberdayaan laki-laki karena sejatinya perempuan dan perempuan adalah mitra, baik dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara,” kata Fahira.

Sebagai informasi, Hari Perempuan Internasional diperingati setiap 8 Maret untuk meningkatkan kesetaraan, menghilangkan diskriminasi, serta menjamin hak-hak kaum perempuan di dunia. Peringatan ini menjadi simbol perjuangan emansipasi perempuan dan sebuah momentum untuk menghargai perjuangan dalam kesetaraan hak dan kesempatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com