JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI (Purn) M. Herindra mengingatkan jajaran TNI Angkatan Udara (AU) terhadap ancaman konflik akibat perang dagang antara China melawan Amerika Serikat.
Hal itu disampaikan Herindra dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU 2024 di Puri Ardhya Garini, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Kamis (29/2/2024).
"Kompetisi global kita yang sekarang ini ada kompetisi antara major power. Kalau dulu mungkin major power itu antara Rusia dengan Amerika Serikat, sekarang mungkin kita sudah melihat bagaimana perang dagang antara China dan AS," katanya.
Baca juga: TNI AU Akan Kirim 6 Pesawat Tempur F-16 untuk Latma Pitch Black di Australia
"Dan ini tentunya akan membawa konsekuensi logis, karena sekali lagi, perang dagang China dan Amerika sudah menyangkut ke semua aspek," imbuh dia.
Dalam kesempatan yang sama, Herindra juga mengingatkan ancaman konflik di Indonesia yang terjadi akibat perang Rusia dengan Ukraina.
Begitu juga perang yang sedang terjadi di Gaza, Palestina akibat agresi yang dilakukan oleh Israel.
"Kemudian di Gaza kita juga lihat perang yang sampai saat ini semua memprediksi kapan selesai? kita tidak tahu, tidak ada yang tahu kapan selesai. Bagaimana endinrngya, tidak ada yang bisa memprediksi," tutur Herindra.
Ancaman konflik tidak hanya dari tingkat global, Herindra juga mengingatkan bahwa ada ancaman yang cukup dekat di tingkat regional Asia Tenggara.
Memanasnya konflik Laut China Selatan dengan negara-negara Asean bisa memberikan dampak konflik yang lebih luas di masa depan.
"Kemudian di Dalam Negeri, kita juga melihat bahwa ada terorisme, walaupun sekarang kita tidak melihat tapi kita tidak boleh tidak waspada. Kemudian juga di wilayah kita di Bagian Timur masih ada gejolak, di Papua," tandasnya.
Baca juga: Buka Rapim TNI AU 2024, KSAU Ucapkan Terima Kasih pada Prajurit yang Turut Jaga Ketertiban Pemilu
Adapun Rapim TNI AU ini dibuka oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo.
Fadjar membacakan tema Rapim tahun ini yakni "TNI AU Sebagai Angkatan Udara yang Disegani di Kawasan, Siap Mewujudkan Pertahanan Udara yang Tangguh Dalam Rangka Mengamankan Wilayah Udara Nasional untuk Indonesia Maju."
Tema ini dipilih sebagai penekanan kembali kepada seluruh perwira TNI AU bahwa pertahanan udara yang tangguh sebagai komponen penting menjaga kedaulatan negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.