Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Kerja Sama Pertahanan dengan Menhan Australia, Prabowo: Kita Harap Selesai 2-3 Bulan

Kompas.com - 23/02/2024, 22:22 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia dan Australia sedang membahas kerja sama pertahanan.

Hal itu disampaikan Prabowo usai menerima kunjungan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, Jumat (23/2/2024).

“Kita bicara tentang kemungkinan-kemungkinan meningkatkan hubungan ini, dan kita merencanakan dalam waktu yang tidak lama untuk tanda tangan perjanjian kerja sama pertahanan dengan Australia yang kemungkinan besar, kita harapkan bisa selesai dan ditandatangani dua sampai tiga bulan lagi,” ujar Prabowo dalam jumpa pers di Gedung Soedirman, Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta Pusat.

Prabowo lantas menyebutkan bahwa Australia merupakan negara tetangga yang baik.

Baca juga: Menhan Australia Temui Prabowo, Bahas Rencana Bangun Armada Terbesar sejak PD II

Dalam kesempatan yang sama, Richard Marles juga mengatakan bahwa Australia memiliki hubungan bilateral yang baik dengan Indonesia.

“Kami berharap untuk meningkatkan kerja sama pertahanan. Dan saya juga menyebutkan bahwa kami berharap menyelesaikan dan menandatangani perjanjian kerja sama dalam dua atau tiga bulan ke depan,” kata Richard Marles.

Menurut Marles, salah satu yang dibahas dalam pertemuan itu adalah soal penyelundupan dan perdagangan manusia.

“Ini merupakan tantangan kedua negara,” ujar Richard Marles.

Pertemuan antara Prabowo dan Richard Marles itu terjadi di tengah rencana Negeri Kanguru membangun armada Angkatan Laut terbesar sejak Perang Dunia II.

Baca juga: Bahas Kerja Sama Pertahanan dengan Prabowo, Wakil PM Australia Tegaskan Tolak Gerakan Kemerdekaan di Papua

Namun, Richard Marles tidak menyebut spesifik bahwa pertemuan dengan Prabowo membahas pembangunan armada tersebut.

Dia hanya mengatakan bahwa Australia akan berkoordinasi dengan Indonesia terkait rencana mereka membangun armada. Hal itu diungkapkan Marles usai ditanya awak media.

“Kami sangat tertarik untuk bekerja sama lebih dekat dengan Indonesia, untuk memberi pengarahan kepada Indonesia tentang tujuan strategis kami,” ujar Marles di samping Prabowo.

“Kami sedang membangun pasukan pertahanan kami sehingga kami dapat memainkan peran kami dalam keamanan bersama di wilayah Indonesia dan Australia,” katanya lagi.

Richard Marles mengatakan, tujuan mereka membangun armada itu untuk keamanan bersama di kawasan.

Baca juga: Wakil PM Australia ke Prabowo: Sangat Menyenangkan Beri Selamat secara Langsung ke Anda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Nasional
Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Nasional
Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Nasional
BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

Nasional
Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Nasional
PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Nasional
Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Nasional
Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Nasional
Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Nasional
Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Nasional
KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

Nasional
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jemaah Haji Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jemaah Haji Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com