Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Perusahaan Diduga Bayar Upah di Bawah UMK, DPR RI: Investasi Dongkrak Ekonomi, tapi Harus Sejahterakan Masyarakat

Kompas.com - 20/02/2024, 15:06 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Herman Khaeron mengatakan, pihaknya mendukung peningkatan investasi dan mendorong pertumbuhan investasi agar dapat lebih baik lagi ke depannya. 

Meski demikian, investasi diharapkan bukan hanya tentang kuantitas, tetapi juga memiliki kualitas dan memberikan dampak langsung kepada masyarakat.

“Dampak ini baik tingkat kesejahteraan, perbaikan lingkungan hidup, kemudian meningkatkan ruang-ruang maupun peluang-peluang baru dalam usaha masyarakat. Ini penting," ujarnya.

Dia mengatakan itu saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI menyambangi PT Longrich Indonesia di Cirebon Jawa Barat, Senin (19/2/2024).

Kunjungan Komisi VI DPR tersebut untuk menindaklanjuti banyaknya pengaduan masyarakat terkait kondisi yang dianggap tidak sesuai kelayakan.

Baca juga: EVP 2024 Diapresiasi Delegasi Dunia, Sekjen BKSAP DPR: Mereka Sangat Antusias dan Kagum

Beberapa kasus yang mencuat, di antaranya permintaan uang masuk sebagai karyawan, katering yang tidak bermutu, serta tingkat kesejahteraan yang rendah.

“Tadi temuannya ada upah minimum kabupaten/kota (UMK) yang terlalu rendah, suasana pabrik yang perlu diperbaiki, dan makan siang yang kurang berkualitas,” katanya melansir dpr.go.id, Selasa (20/2/2024).

Pria yang akrab disapa Hero itu menilai, hal itu merupakan fakta yang harus dikawal terus-menerus supaya investasi sesuai dengan harapan dan keinginan. 

Dia mengatakan, pihaknya melakukan pengawasan atas realisasi investasi yang dilakukan Kementerian Investasi/(Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

“BKPM beserta seluruh jajaran sudah bekerja keras untuk bisa merealisasikan target-target investasi,” katanya. 

Baca juga: Sekjen DPR: 19 Parlemen Negara IPU dan 3 Organisasi Internasional Pantau Pemilu 2024

Hero juga menginginkan investasi sederas mungkin masuk ke negara, tetapi juga diharapkan bisa lebih terbuka dan bisa memberikan dampak kesejahteraan terhadap masyarakat.

“Manfaatnya diharapkan untuk yang bekerja di dalam pabrik maupun warga masyarakat yang tinggal di sekitarnya," ujar.

Lokasi pabrik bermasalah

Lebih lanjut, Hero mengatakan, masalah lain yang menjadi sorotan Komisi VI atas keberadaan PT Long Rich Indonesia di Cirebon adalah posisi lokasi pabrik.

Sebab, pabrik tersebut tidak berada di dalam kawasan industri sebagaimana diatur dalam regulasi yang berlaku.

Politisi Fraksi Partai Demokrat itu mengatakan, pihaknya termasuk yang dari awal mempertanyakan keabsahan lokasi pabrik yang tidak berada di kawasan industri.

Baca juga: Jaga Transparansi dan Akuntabilitas, DPR RI Undang Negara Sahabat Pantau Pemilu 2024

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com