Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benny Rhamdani: Masyarakat Jangan Mau Ditipu Gaya Prabowo

Kompas.com - 19/02/2024, 18:22 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Benny Rhamdani berharap, masyarakat tidak tertipu oleh Prabowo Subianto yang kerap mengeklaim kemenangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres).

Adapun dalam Pilpres 2024, Prabowo menjadi calon presiden nomor urut 2.

Benny mengungkit bagaimana Prabowo pernah bersujud ketika mengeklaim kemenangan dalam Pilpres sebelumnya.

"Masyarakat jangan mau ditipu oleh Prabowo style (gaya Prabowo), menyebutnya Prabowo style 2014 ya hasil pilpres Prabowo deklarasi kemudian sujud syukur menyatakan dirinya pemenang, faktanya kalah 2019 Prabowo deklarasi sujud syukur faktanya kalah dan 2024 Prabowo melakukan hal yang sama deklarasi," kata Benny ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2024).

Baca juga: Pengamat: Jika Nasdem Gabung Koalisi Prabowo, Narasi Perubahan Jadi Gimik Murahan

Benny menyatakan hal itu ketika ditanya posisi Partai Hanura setelah Pemilu 2024, apakah menjadi oposisi atau koalisi. Ia tak menjawab dengan gamblang soal arah politik Hanura.

Namun, Wakil Ketua Umum Hanura ini menyebutkan bahwa saat ini perjuangan partai sama dengan tiga partai politik pengusung Ganjar-Mahfud yang lainnya, yakni melawan kecurangan Pemilu 2024.

"Nah perlawanan ini masih kita lakukan," kata dia.

Benny juga mengatakan bahwa Prabowo sudah mengetahui bakal menang Pilpres 2024 jauh hari sebelum pencoblosan.

Hal tersebut, menurut Benny, diketahui dari adanya persiapan tempat deklarasi yang dilakukan di Istora Senayan, Jakarta.

"Persiapannya jauh sebelum pencoblosan menyiapkan tempat Istora, itu butuh 1 bulan, loh jadi bagaimana mungkin dia sudah mengetahui kemenangan padahal pencoblosan baru dilakukan tanggal 14 Februari," ujar dia.

"Jadi ini by design, ini Prabowo style jadi masyarakat jangan mau ditipu, dikibuli oleh Prabowo style yang mendeklarasi kemenangan, padahal quick count bukan bagian dari tahapan untuk mengumumkan perolehan sebagaimana diatur oleh UU oleh PKPU," kata Benny.

Baca juga: Pertemuan Jokowi-Paloh Dinilai Tanda Nasdem Lempar Handuk, Akan Berkongsi ke Prabowo-Gibran

Diberitakan sebelumnya, calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto bersyukur atas hasil quick count Pilpres 2024 berbagai lembaga yang menunjukkan keunggulan paslon 02 di atas 50 persen.

Hal itu diungkapkan Prabowo dalam pidatonya di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024) petang.

“Kami bersyukur atas penghitungan hasil cepat yang sudah ada,” kata Prabowo, di samping pasangannya, Gibran Rakabuming Raka.


Prabowo mengeklaim, semua penghitungan menunjukkan bahwa ia dan Gibran menang satu putaran.

“Semua penghitungan, semua lembaga survei, termasuk lembaga-lembaga yang berada di pihak-pihak paslon lain, menunjukkan angka-angka yang memang paslon Prabowo-Gibran menang sekali putaran,” kata Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com