Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perolehan Suara Pileg Naik, Golkar Singgung Kemungkinan Minta Tambahan Jatah Menteri di Kabinet Prabowo

Kompas.com - 19/02/2024, 15:47 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita menyinggung soal adanya keinginan dari Partai Golkar untuk meminta tambahan jatah menteri pada kabinet mendatang.

Hal tersebut sejalan dengan perolehan suara partai berlambang pohon beringin tersebut dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 untuk pemilihan legislatif (pileg).

Meski demikian, Agus menegaskan keputusan menambah kursi menteri tergantung Presiden RI terpilih periode 2024-2029.

"Ya logikanya sih seperti itu ya (minta tambahan jatah menteri), tetapi nanti itu kan tergantung dari Presiden terpilih," ujar Agus di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/2/2024).

Baca juga: Golkar Akui Dapat Efek Elektoral karena Dukung Prabowo-Gibran

Agus pun menjelaskan, soal usulan menteri di kabinet mendatang merupakan ranah Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Tetapi, sekali lagi, Agus menegaskan Presiden ke depannya punya hak prerogatif untuk menentukan menteri-menteri yang diusulkan.

"Kalau menteri itu urusannya ketua umum yang mengusulkan. Yang mengusulkan menteri itu ketua umum, tapi menteri itu kan hak prerogatif dari Presiden, termasuk sekarang presiden terpilih," jelas Agus.

Partai Golkar merupakan salah satu parpol pengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Berdasarkan hasil hitung cepat, suara pasangan Prabowo-Gibran di pilpres saat unggul dibandingkan dengan pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Prabowo-Gibran meraih lebih dari 50 persen suara berdasarkan hasil hitung cepat yang dipaparkan sejumlah lembaga survei.

Selain itu hasil real count KPU juga mencatatkan keunggulan serupa.

Baca juga: Golkar Ungguli Gerindra Versi Quick Count, Pengamat Ungkap Ada 2 Faktor Penentu

Sementara itu, dilansir pemberitaan Kompas.id, berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) Pemilu 2024 yang dilakukan Litbang Kompas dengan data masuk 99,2 persen, Partai Golkar meraih 14,59 persen dukungan suara.

Hasil tersebut senada dengan penghitungan (real count) KPU RI. Data sementara per 18 Februari 2024 pukul 07.00 WIB, dengan data masuk 51 persen, penghitungan TPS menunjukkan Golkar meraih suara 16,64 persen.

Perolehan suara Golkar ini naik dibanding pada 2019 lalu yang hanya 12,31 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com