BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Pemkot Surabaya

Inflasi Surabaya Januari 2024 Jadi yang Terendah dalam 5 Tahun Terakhir

Kompas.com - 18/02/2024, 17:16 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya mencatat, inflasi bulanan (mtm) dan year-to-date (ytd) Kota Surabaya pada Januari 2024 berada di angka 0,26 persen.

Sementara inflasi tahunan (yoy) Surabaya pada Januari 2024 sebesar 2,40 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 105,38.

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Kota Surabaya Vykka Anggradevi Kusuma mengatakan, angka inflasi tersebut menjadi yang terendah dalam 5 tahun terakhir.

Untuk diketahui, inflasi Surabaya pada 2020 mencapai 0,50 persen. Kemudian, 0,32 persen pada 2021, 0,46 persen pada 2022, dan 0,36 persen pada 2023.

“Pada Januari 2024, Kota Surabaya mengalami deflasi sebesar 0,26 persen. Ternyata, ini inflasi terendah Surabaya selama 5 tahun terakhir,” ujar Vykka dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (18/2/2024).

Vykka menambahkan, terdapat lima komoditas yang jadi penyumbang inflasi terbesar pada Januari 2024.

Komoditas tersebut adalah tomat sebesar 0,06 persen, tukang bukan mandor 0,03 persen, bawang merah 0,03 persen, mobil 0,02 persen, dan bawang putih 0,01 persen.

Adapun penyebab komoditas volatile food atau pangan bergejolak, seperti tomat dan bawang merah, dikarenakan berkurangnya hasil panen para petani akibat perubahan cuaca.

Hal itu pun menyebabkan ketersediaan komoditas tersebut berkurang sehingga berdampak pada kenaikan harga.

“Selain itu, pemenuhan kebutuhan bawang putih dalam negeri yang hampir semuanya berasal dari impor. Adanya kenaikan harga bawang putih disebabkan harga komoditas ini dari daerah asal (impor) juga mengalami kenaikan. Akhirnya, berimbas pada kenaikan harga bawang putih di dalam negeri,” katanya.

Meski begitu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan terus melakukan berbagai upaya agar dapat mengendalikan inflasi.

Upaya tersebut di antaranya adalah bekerja sama dan berkoordinasi dengan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam penyaluran Beras SPHP yang disalurkan lewat Warung Tekan (Wartek) Inflasi.

Penyaluran beras SPHP oleh Pemkot Surabaya jadi salah satu upaya untuk menekan inflasi.Dok. Pemkot Surabaya Penyaluran beras SPHP oleh Pemkot Surabaya jadi salah satu upaya untuk menekan inflasi.

Tak hanya itu, Pemkot Surabaya juga secara rutin melakukan operasi pasar minyak di berbagai pasar tradisional.

“Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID ) Surabaya juga melakukan identifikasi kebutuhan pasokan terhadap barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting) yang berasal dari pasar PD Pasar Surya, pasar binaan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya, RSUD, restoran, SWK binaan Dinkopdag, serta toko kelontong binaan Dinkopdag guna pemenuhan kebutuhan ketersediaan,” terang Vykka.

Sementara dalam rangka menjaga kestabilan harga bahan pokok, Pemkot Surabaya juga terus menjalin kerja sama antardaerah, mulai dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar, Sidoarjo, Malang, Ngawi, hingga Sumenep.

Kerja sama itu dilakukan dalam rangka pemenuhan komoditas, seperti beras, cabai, dan juga bawang merah.

Baca juga: Pemuda Muhammadiyah Surabaya: Rompi Jeans Biru yang Dikenakan Wali Kota Eri Cahyadi Tak Ada Nuansa Politik

“Pemkot Surabaya juga terus menjalankan Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah di Rumah Susun (Rusun) Panjaringansari, Kecamatan Rungkut, guna membantu masyarakat Kota Surabaya untuk memperoleh bahan pangan dengan harga terjangkau,” tuturnya.

Dengan berbagai terobosan itu, lanjut Vykka, TPID ingin Kota Surabaya dapat selalu stabil dan tetap pada rentang sasaran target inflasi nasional 2024, yakni sebesar 2,5 persen ±1.

Dengan begitu, capaian nilai inflasi bulanan Surabaya dapat menjadi deflasi. Jika harus mengalami inflasi, diharapkan angkanya tetap pada rentang sasaran target yang diusung.

“Inflasi ataupun deflasi dapat membahayakan bila ada pada tingkat tertentu atau berlebihan. Dampaknya, pemerintah pusat harus membuat kebijakan dengan menetapkan sasaran rentang target inflasi, yaitu sebesar 2,5 persen ±1 pada 2024 agar inflasi dapat terkendali dan stabil. Perekonomian suatu wilayah dapat dikatakan baik apabila harga barang dan jasa mengalami kestabilan,” kata Vykka.

Oleh karena itu, agar kondisi Surabaya tetap stabil dan normal, TPID Kota Surabaya terus melakukan upaya pengendalian inflasi dengan berpedoman pada langkah pengendalian inflasi nasional.

Pemkot Surabaya akan terus lakukan sejumlah upaya untu menekan angka inflasi.Dok. Pemkot Surabaya Pemkot Surabaya akan terus lakukan sejumlah upaya untu menekan angka inflasi.

Pedoman tersebut adalah keterjangkauan harga, ketersediaan komoditas, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif atau disebut sebagai 4K.

“TPID Kota Surabaya juga secara berkelanjutan memberikan edukasi dan imbauan kepada masyarakat melalui media sosial ataupun media massa untuk selalu belanja dengan bijak, diversifikasi makanan, dan stop boros pangan. Imbauan kepada warga Surabaya ini tidak hanya dilakukan ketika Surabaya mengalami deflasi, tapi dilakukan secara terus menerus,” jelasnya.

Baca juga: Wujudkan SDM Unggul, Walkot Surabaya Bagikan 25.919 Beasiswa untuk TK hingga Mahasiswa

 


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com