Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Quick Count LSI Denny JA Masuk 100 Persen, Prabowo-Gibran Jadi Pemenang dengan Suara 58,47 Persen

Kompas.com - 17/02/2024, 10:29 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil hitung cepat atau quick count versi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA telah mencapai 100 persen dan menempatkan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang.

Denny mengatakan, Prabowo-Gibran unggul satu putaran dengan angka 58,47 persen.

Menurut dia, tingkat popularitas dan kesukaan yang menjadi faktor kuat kemenangan Prabowo Gibran.

"Variabel elektabilitas itu terminologi untuk kondisi pembentuk elektabilitas. Yaitu tingkat pengenalan dan tingkat kesukaan. Yang mengenal Prabowo dan Gibran sudah di atas 90 persen populasi Indonesia. Dan yang menyukai Prabowo dan menyukai Gibran juga di atas 80 persen," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/2/2024).

Baca juga: Ini Kata Menteri ESDM soal Rencana Prabowo-Gibran Pangkas Subsidi BBM demi Program Makan Siang Gratis

Dengan adanya faktor kuat itu, dinilai Denny JA sebagai penentu kemenangan Prabowo-Gibran.

Selain itu, Denny menilai semua pihak akan menerima hasil pemilu 2024 karena faktor dukungan presiden Joko Widodo (Jokowi) di pihak Prabowo-Gibran.

"Mengapa saya yakin pascaelection ini walaupun begitu banyak protes, politik nasional akan baik-baik saja? Tak akan terjadi kerusuhan model 1998? Ini bisa diprediksi cukup dengan dua indikator. Pertama tingkat kepuasan, approval rating publik kepada Jokowi," tambahnya.

Dia membeberkan, sejak bulan Juni 2023 hingga Februari 2024, approval rating Jokowi, kepuasan publik pada Jokowi berkisar antara 75-82 persen.

Baca juga: Hasil Real Count KPU Pilpres 2024 Data 63,67 Persen: Anies 24,70 Persen, Prabowo 57,43 Persen, Ganjar 17,86 Persen

"Itu karena mayoritas publik puas pada Jokowi," ucap dia.

Meski demikian, Denny JA menyarankan agar kritik dari kalangan intelektual, akademisi dan guru besar tetap jadi bagian penting dalam pengambilan kebijakan pemerintah saat ini.

"itu berharga untuk direnungkan. Itu semua bagian yang penting dari civic education. Itu semua menu yang dibutuhkan untuk pematangan demokrasi," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Aies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Aies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com