Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikapi "Quick Count" Litbang "Kompas", Nasdem Proyeksikan Naik Kelas ke Ranking 3 Parlemen

Kompas.com - 15/02/2024, 10:13 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim mengatakan bahwa partainya sudah mengincar posisi untuk "naik kelas" di parlemen pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Dia menyebut bahwa Nasdem memproyeksikan berada di posisi nomor tiga di parlemen. Keyakinan itu disampaikan Taslim melihat hasil quick count atau hitung cepat yang terekam dalam jajak pendapat Litbang Kompas dengan data yang sudah masuk 60,80 persen .

Berdasarkan data hitung cepat sementara itu, Nasdem memperoleh 9,35 persen suara.

"Ya, kalau posisi kami, kami proyeksikan kami naik kelas dari posisi sekarang, ranking empat setidaknya nomor tiga," kata Taslim dalam acara "Satu Meja The Forum" yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (14/2/2024) malam.

Baca juga: Respons Hasil Quick Count, Sekjen Nasdem: Saya Dengar Kabar, Bu Mega Akan Bertemu Pak Surya Paloh

Taslim mengatakan, partainya juga sudah mendapatkan gambaran berapa kursi tambahan di parlemen yang akan didapat pada periode 2024-2029.

Menurut dia, jika merujuk quick count Litbang Kompas, maka Nasdem akan memiliki kursi parlemen dari setiap daerah pemilihan (dapil).

Taslim mengungkapkan, kondisi tersebut berbeda dengan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Saat itu, Nasdem tidak memperoleh kursi parlemen di dapil Kalimantan Selatan.

"Kami akan dapat tambahan kursi dari Kalimantan Selatan yang sekarang kosong. Banten, DKI, Sumatera Barat, Aceh, dan Riau, ini daerah daerah yang kemarin (Pileg 2019) hanya, DKI dapat satu (kursi), Sumatera Barat dapat satu, kami perkirakan semua dapil akan dapat (kursi parlemen)," ujar Taslim.

Lebih lanjut, Taslim tidak menjawab tegas perihal posisi Nasdem apakah nantinya akan berada di kekuasaan pemerintah atau justru di dalam kekuasaan pada periode 2024-2029.

Baca juga: Hasil Quick Count Pileg 2024 dari 6 Lembaga Survei: PDIP, Gerindra, Golkar, PKB 4 Besar

Menurut dia, Nasdem akan memutuskan posisi setelah melihat perkembangan dinamika politik hasil Pemilu 2024.

"Kalau hasil ini legitimate, semua mungkin terjadi kita bisa berdialog dengan siapa saja," kata Taslim.

Bahkan, Nasdem membuka peluang adanya dialog antara Ketua Umum Surya Paloh dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Begitu pula, Nasdem dikatakan membuka kemungkinan adanya dialog antara Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto.

"Kita prinsipnya silaturahmi itu sebuah keniscayaan, kita terbuka untuk dialog, nanti kita pilih yang terbaik buat bangsa," ujar Taslim.

Baca juga: Nasdem Minta Pendukung Anies-Muhaimin Bangkit, Tak Lagi Bersembunyi Jelang Pencoblosan

Adapun hitung cepat sementara atau quick count Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 Litbang Kompas dengan cakupan data 60,80 persen, mencatat empat partai politik yang meraih suara di atas 10 persen.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com