Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Jelang Pencoblosan, Ganjar Nonton Slank Bareng Anak Muda Semarang

Kompas.com - 13/02/2024, 14:28 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengisi masa tenang dengan menyaksikan aksi panggung dari grup band Slank di Taman Budaya Raden Saleh, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (13/2/2024) siang.

Pantauan Kompas.com, Ganjar tiba di tempat itu ada pukul 14.00 WIB. Dia terlihat mengenakan pakaian santai seorang diri tanpa didampingi istri dan anaknya.

Ganjar tiba didampingi mantan Wali Kota Semarang sekaligus politikus PDI-P, Hendrar Prihadi alias Hendi.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini disambut sejumlah anak muda yang sudah menunggunya untuk bernyanyi bersama.

Baca juga: Gelar Hajatan Rakyat di Solo dan Semarang, Ganjar-Mahfud Diarak Kirab Budaya

Ganjar kemudian mengajak semua yang menonton acara ini agar tetap menjaga ketenangan tanpa bicara politik.

"Pokoknya teman-teman, tenang ya. Kan hari ini hari tenang, maka biar tenang kita dengerin lagu. Pokoknya ini anak-anak yang suka lagu metal," kata Ganjar sebelum acara dimulai.

Ganjar enggan bicara banyak dan mempersilakan semua anak muda menikmati lagu-lagu dari Slank.

"Ya sudah gitu saja, Mas. Tenang, nanti kalau banyak omong jadi enggak tenang," ujar politikus PDI-P ini.

Tak lama, Sank langsung membuka penampilannya dengan lagi berjudul "Seperti Para Koruptor".

Tampak, vokalis Slank yakni Akhadi Wira Satriaji alias Kaka menghibur Ganjar dan penonton. Dia terlihat berbaju pink. Seluruh personel Slank lainnya lengkap hadir.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Datangi Mabes Polri, Klarifikasi Isu Perintah Kapolri Amankan Suara 02

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com