Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Minta Warga Solo Pilih Pemimpin yang Tak Mengintimidasi, Singgung Pengeroyokan di Boyolali

Kompas.com - 10/02/2024, 11:47 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri meminta masyarakat untuk memilih pemimpin yang tidak mengintimidasi rakyat dalam acara kampanye akbar Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).

Sebab menurutnya, masyarakat Indonesia sudah diberi kesempatan untuk memilih pemimpin yang terbaik melalui Pemilu.

Baca juga: Orasi Saat Hajatan Rakyat, Megawati Janji Adakan Pesta Besar di Solo jika Ganjar-Mahfud Menang

"Kita sudah diberi kesempatan untuk Pemilu ini, untuk memilih pemimpin yang terbaik supaya bisa yang namanya Indonesia makin baik, rakyatnya dicintai, tidak..... he-he," kata Mega dalam Hajatan Rakyat, Sabtu.

Mega lalu menyinggung peristiwa pengeroyokan yang dialami oleh dua orang relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali beberapa waktu lalu.

Mereka dikeroyok oleh oknum TNI di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali, pada Sabtu (30/12/2023).

"Waktu di mana ya, waktu kejadian di Boyolali, siapa yang nonton?" tutur Mega.

Presiden kelima RI ini menuturkan, kejadian tersebut sangat disayangkan mengingat korbannya menderita luka-luka. Ia pun mengingatkan masyarakat agar tidak memilih pemimpin yang mengintimidasi rakyat.

Baca juga: Ganjar-Mahfud Tonton Wayang Orang dengan Cerita Tumbangnya Keserakahan di Depan Kantor Gibran

"Loh, kok enak nemen, sampai anak itu saya lihat di rumah sakit pada bonyok, mulutnya. Iya kan, kayak gitu, terus mau dipilih? Ora usah," tutur Mega.

Lebih lanjut, Megawati menyinggung sosok sang ayah yang merupakan Presiden pertama RI, Soekarno yang menginginkan negara Indonesia menjadi negara yang merdeka dan berdaulat.

Soekarno kata dia, sampai merasakan dipenjara dan dibuang untuk membuat negara ini merdeka.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berorasi di hadapan ribuan massa pendukung Ganjar-Mahfud dalam kampanye akbar di Benteng Vastenberg, Solo, Jawa Tengah (Sabtu (10/2/2024).Dok. PDI-Perjuangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berorasi di hadapan ribuan massa pendukung Ganjar-Mahfud dalam kampanye akbar di Benteng Vastenberg, Solo, Jawa Tengah (Sabtu (10/2/2024).

"Jadi pilih pemimpin yang mengayomi kalian bukan mengintimidasi, bukan lalu membuat kecurangan, tolong di jaga, ya," imbau Mega.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 7 relawan paslon capres-cawapres Ganjar-Mahfud dianiaya oleh oknum TNI beberapa waktu lalu.

Akibat kejadian itu, para relawan mengalami luka-luka. Lima orang menjalani rawat jalan dan dua lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Dugaan penganiayaan itu terekam video dan tersebar di media sosial. Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo pun membenarkan peristiwa relawan Ganjar-Mahfud diduga dianiaya secara bersama-sama oleh oknum anggota TNI.

Baca juga: Ganjar: Solo Spesial, Mohon Izin Partai Lain, Memang PDI-P Kandangnya dari Sini

Dia menyatakan, kejadian bermula ketika beberapa anggota TNI melaksanakan olahraga bola voli bersama. Mereka mendengar suara bising dari beberapa kendaraan knalpot brong yang membuat tidak nyaman.

Pengendara knalpot brong itu melintas secara terus-menerus dan berulang kali. Beberapa anggota TNI lalu keluar asrama menuju jalan untuk mencari sumber suara bising kendaraan knalpot brong.

Baca juga: Ketika Puan Minta Pendukung Ganjar-Mahfud Tetap Pilih Nomor 3 walau Ada Intimidasi...

"Oknum anggota hendak mengingatkan kepada pengendara yang menggunakan kendaraan knalpot brong hingga terjadi dugaan penganiayaan terhadap relawan," kata Wiweko.

Pihak TNI beralasan penganiayaan itu terjadi secara spontan dan karena kesalahpahaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com