JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 28 Januari-4 Februari 2024 menunjukkan bahwa PDI-P dan Partai Gerindra merupakan partai politik dengan elektabilitas tertinggi di antara partai peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Berdasarkan hasil survei, PDI-P memiliki elektabilitas sebesar 19,6 persen. Sedangkan Gerindra 17,2 persen. Selisih antara dua partai tersebut masih berada dalam rentang margin of error survei lebih kurang 2,9 persen.
"Data ini, kita bisa simpulkan bahwa jarak antara PDI-P dan Gerindra yang menempati peringkat pertama dan kedua teratas tidak signifikan secara statistik," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Jumat (9/2/2024).
Survei juga memperlihatkan bahwa elektabilitas PDI-P tercatat terus turun sejak Oktober 2023. Saat itu, partai berlambang banteng tersebut mempunyai angka keterpilihan 24,8 persen.
Baca juga: Bela PDI-P, Ahok: Yang Lain Misal Enggak Punya Partai, Dia yang Nyalon atau Anaknya Lah
Sementara itu, elektabilitas Gerindra pelan-pelan meningkat sejak Oktober 2023 ketika partai itu mendapatkan elektabilitas 14,4 persen.
Di samping itu, hasil survei ini mencatat hanya ada delapan partai politik yang memperoleh elektabilitas di atas ambang batas parlemen empat persen.
Partai tersebut adalah Partai Golkar sebesar 12,1 persen; Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebesar 9,5 persen; Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebesar 7,9 persen; Partai Demokrat 6,9 persen; Partai Nasdem 6,7 persen; dan Partai Amanat Nasional (PAN) sebesar 6,4 persen.
"Ada dua partai yang bisa lolos bisa tidak, yatu PPP (Partai Persatuan Pembangunan), PSI (Partai Solidaritas Indonesia), termasuk juga Perindo, bisa lolos bisa tidak. Tapi, per hari ini, PPP dan PSI di bawah empat persen parliamentary treshold," kata Burhanddin.
Menurut survei PPP memiliki elektabilitas 2,2 persen, PSI 2,0 persen, dan Perindo 1,2 persen.
Baca juga: HUT Ke-16 Gerindra, Muzani Harap Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024
Sementara elektabilitas partai politik lainnya hanya sekitar nol koma. Sedangkan ada tujuh persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Survei ini dilakukan terhadap total 5.500 orang responden pemilik hak pilih pada Pemilu 2024 yang diambil menggunakan multistage random sampling.
Jumlah responden itu terdiri dari 1.200 orang yang berasal dari seluruh provinsi serta 4.300 orang responden di 18 provinsi yang mendapatkan oversample.
Survei ini memiliki margin of error lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan ukuran sampel basis 1.200 responden.
Baca juga: Ungkap Alasan Larang Menteri-menteri PDI-P Mundur, Megawati: Emangnya Presiden Bisa Jalan Sendiri?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.