JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyatakan, pembentukan opini terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di media sosial sangat dipengaruhi oleh kekuatan anggaran yang dimiliki masing-masing kandidat.
Anies mengatakan, kandidat yang disokong dengan dana besar dapat membayar pendengung atau buzzer di media sosial untuk membentuk opini di tengah masyarakat.
"Pembentukan opini itu kuat-kuatan anggaran, kalau anggarannya gede, buzzer-nya banyak, ya bisa tuh membuat opini di sosmed," kata Anies di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta, Minggu (4/2/2024), dikutip dari siaran YouTube Kompas TV.
Baca juga: Debat Pamungkas Angkat Tema Pendidikan, Anies: Kita Harus Interaksi dengan Tema Apa Pun
Anies pun menyebutkan bahwa salah satu bentuk pembentukan opini itu terjadi ketika permasalahan yang didiskusikan dalam forum debat masih terus dibahas seusai debat.
Padahal, menurut dia, debat adalah forum yang disediakan bagi setiap kandidat untuk menyampaikan ide dan gagasan mereka serta memperdebatkannya dengan kandidat lain.
"Yang sesungguhnya terjadi ya yang 2 jam debat itu, kalau sesudahnya itu mesin operasi uang dan itulah yang kemudian dicoba diciptakan persepsinya," ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Debat kelima Pilpres 2024 digelar di Jakarta Convention Center pada pukul 19.00 WIB, Minggu malam ini.
Debat pamungkas ini mengangkat sejumlah tema, yakni, kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Debat akan diikuti oleh ketiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.