JAKARTA, KOMPAS.com - Relawan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahokers mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Deklarator Ahokers, Rudi Kamri mengatakan, kinerja Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah dan Mahfud sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) telah dirasakan masyarakat.
Atas dasar rekam jejak itu, kata Rudi, pihaknya menilai Ganjar dan Mahfud sebagai sosok yang memiliki etos kerja.
Baca juga: Erick Thohir Carikan Pengganti Ahok yang Mundur dari Komut Pertamina
"Kami relawan Basuki-Djarot atau yang disebut Ahokers menyatakan, mendukung Bapak Ganjar Pranowo dan Bapak Mahfud MD presiden dan wakil presiden 2024-2029," ujar Rudi di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).
Ia menyebut, para Ahokers siap memenangkan Ganjar dan Mahfud saat Pilpres 2024.
Selain itu, pihaknya juga menyatakan bakal mengawal pemerintahan Ganjar dan Mahfud jika mereka terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.
"Siap mengawal pemerintahan Ganjar-Mahfud," tutur Rudi.
Baca juga: Puan Sebut Ahok Mundur dari Pertamina karena Kemauan Sendiri, Tak Dipengaruhi Megawati
Sementara itu, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengaku dirinya sempat bertanya-tanya kenapa tidak masuk dalam tim kampanye Ganjar-Mahfud.
Lalu, ia menyadari bahwa dirinya sedang menjalankan tugas sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
"Saya ditugaskan untuk menjaga uang Pertamina, uang negara. Tugas saya memperbaiki defisit anggaran berjalan dari impor yang begitu banyak," ujar Ahok di lokasi.
Namun, beberapa relawan Ahokers kemudian mempertanyakan posisinya dalam peta Pilpres 2024. Ia bahkan sempat diusukan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ahok akhirnya mengambil sikap dan memutuskan mundur dari komisaris utama perusahaan minyak dan gas negara itu.
Setelah memastikan Pertamina memiliki sistem pengawasan keuangan dan investasi yang mumpuni, ia kemudian mengundurkan diri, meskipun mengaku menyayangkan bonus yang bisa ia terima dari capaian keuntungan Pertamina.
"Saya harus keluar karena satu-satu, saya tidak mau keluar, saya egois, saya tidak mau perjuangkan Ganjar dan Mahfud," tutur Ahok.
"Ini memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Makanya saya harus keluar untuk melakukan perjuangan ini. Itu sih sebetulnya," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.