Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Cerita Kerja Keras Bangun Usaha: Saya Kerja Subuh sampai Tengah Malam

Kompas.com - 01/02/2024, 13:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menceritakan pengalamannya saat menumbuhkan usaha hingga mampu mengekspor produknya ke luar negeri.

Jokowi membagikannya saat bersilaturahmi dengan peserta dan pendamping Program Mekaar di Stadion Krisak Singodutan, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis (1/2/2024).

Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya merintis usaha dimulai dari kecil, sebelum akhirnya menjadi besar.

"Saya mengalami, saya mengalami. Dari mikro, kecil, dulu jualannya hanya di lingkup Solo. Kemudian tahun kedua saya sudah bisa jualan sampai ke Jakarta. Tahun ketiga saya sudah bisa ekspor," kata Jokowi dalam acara tersebut, berdasarkan rekaman suara yang dibagikan Biro Pers Sekretariat Presiden, Kamis.

Baca juga: Serahkan Bantuan Pangan, Jokowi Dinyanyikan Lagu Ojo Dibandingke di Sukoharjo

Jokowi tak memungkiri, untuk mencapai kesuksesan butuh usaha keras. Bahkan, ia mengaku bekerja keras sejak subuh hingga tengah malam, pada saat teman-temannya yang lain bekerja seperti biasa.

Menurut Jokowi, untuk bisa sukses, harus melakukan hal berbeda dan luar biasa.

"Teman-teman saya kerja jam 8 pagi sampai jam 4 (sore), rata-rata seperti itu biasa. Saya, subuh sampai tengah malam. Harus beda kalau mau sukses. Leres mboten (benar tidak)?" ucapnya.

Oleh karena itu, Jokowi meminta ibu-ibu nasabah PNM Mekaar untuk memiliki semangat kerja keras dan disiplin, termasuk dalam mengangsur pinjaman setiap minggu maupun setiap bulan.

Baca juga: Jokowi Gencar Kunker di Jateng Jelang Pemilu, Pengamat Undip Nilai Daerah 3T Lebih Butuh Perhatian Presiden

Jika sudah janji untuk membayar pada hari Sabtu, maka janji itu harus ditepati.

"Kalau Senin sudah janjian, ya Senin diangsur. Itu namanya membangun sebuah karakter disiplin. Kalau sudah janjian Jumat sore, kumpulkan semuanya Jumat sore, ini akan membangun karakter disiplin yang baik," tutur Jokowi.

"Penting, jadi semangat kerja keras dan disiplin itu penting bagi suksesnya ibu-ibu semuanya dalam berusaha," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com