Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindir Gibran, Hasto: Seperti Ada Persoalan Pribadi dengan Tom Lembong, Kurang Etis

Kompas.com - 22/01/2024, 11:13 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto, menilai calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming menunjukkan sikap tidak etis dalam debat cawapres pada Minggu (21/1/2024) malam.

Hasto menyinggung sikap Gibran yang kerap kali menyebut nama Co-Captain Timnas Amin, Thom Lembong, ketika bertanya kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar.

"Mas Gibran seperti ada persoalan pribadi dengan Tom Lembong. Itu kurang etis," kata Hasto, Senin (22/1/2024), dikutip dari siaran pers.

Baca juga: TKN Sebut Gibran Celingak-celinguk ke Mahfud agar Suasana Lebih Riang

Dalam debat semalam, Gibran sempat menuding Muhaimin mendapatkan contekan dari Thom Lembong.

Putra sulung Presisen Joko Widodo itu juga sempat bertanya soal kebijakan terkait tambang nikel ke Muhaimin yang menurutnya sering disuarakan oleh Thom.

Hasto pun mempertanyakan sikap Gibran yang menurutnya cenderung membela korporasi nikel daripada kepentingan rakyat.

Baca juga: Tambah Kekuatan Baru untuk Prabowo-Gibran, Erick Thohir dan Maruarar Sirait Bergabung

“21 korban rakyat yang meninggal akibat ledakan furnace di industri nikel sama sekali tidak mendapat perhatian dari Mas Gibran," kata Hasto.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini berpandangan, Muhaimin dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD telah menjaga marwah debat dengan menunjukkan keseriusan dalam bertanya, menjawab, dan menjaga sikap.

Hasto pun menyinggung ketentuan lama yang mengatur usia minimim untuk menjadi calon presiden dan wakil presisen adalah 40 tahun, sebelum diubah oleh Mahkamah Konstitusi yang saat itu dipimpin paman Gibran, Anwar Usman.

Baca juga: Survei Charta Politika: Tren Elektabilitas Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin Ada Kenaikan, Prabowo-Gibran Stagnan

Menurut dia, usia minimum 40 tahun bagi capres dan cawapres mempertimbangkan kematangan emosi calon pemimpin nasional.

"Yang terlihat tadi malam di debat, Gibran kurang etika, gesture yang kurang pas dan berupaya memancing emosi," kata Hasto.

"Kita sayangkan kekhidmatan dan keseriusan debat yang harusnya untuk menjelaskan visi misi dan gagasan besar malah dijadikan ajang gimik, sekadar menjatuhkan atau merendahkan calon lain," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com